Suhu Panas El Nino

Waspada El Nino, Mendagri Sampaikan Langkah Strategis dalam Antipasi Ketersediaan Beras di Daerah

El Nino, lanjut Mendagri, akan berdampak pada beberapa jenis bahan pangan impor seperti gandum, beras, hingga bawang putih.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Khalidin Umar Barat
TribunGayo.com
Mendagri Muhammad Tito Karnavian pada acara pembukaan Rapat Kerja Nasional XV Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia 2023 dan APKASI Otonomi Expo 2023 di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (20/7/2023). 

Laporan Fikar W.Eda I Jakarta

TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan jajarannya untuk mempersiapkan dan memastikan ketersediaan beras nasional tetap terpenuhi di tengah fenomena iklim El Nino.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Jakarta, Senin (7/8/2023) di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Bapak Presiden dalam rapat minggu lalu yang kami ikuti juga itu memberikan tugas kepada Bulog, Badan Pangan Nasional untuk menyetok beras, ini sedang berjuang," kata Menadgri Tito Karnavian.

El Nino, lanjut Mendagri, akan berdampak pada beberapa jenis bahan pangan impor seperti gandum, beras, hingga bawang putih.

Karena itu, pihaknya meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk terus waspada terhadap kondisi tersebut. Khusus untuk beras, Mendagri menambahkan, beberapa negara seperti India sudah menghentikan ekspor ke Indonesia. Padahal Indonesia adalah salah satu pengimpor besar dari India.

"Selama ini kita membeli beras ke Vietnam dan ke Thailand, dan Vietnam dan Thailand juga lebih mengutamakan produknya yang berkurang karena kekeringan itu untuk konsumsi dalam negeri,

meskipun masih mengekspor ke luar negeri tapi yang diekspor kan adalah yang kelas premium, sementara yang medium dan yang di bawahnya sedikit itu lebih diutamakan untuk rakyatnya, karena harganya lebih murah," ujarnya.

Guna menjaga ketersediaan beras di masyarakat, Mendagri menjelaskan pemerintah berencana kembali mengimpor beras dari negera-negara tersebut.

Baca juga: Inflasi Semakin Membaik, Mendagri Minta Pemda Tetap Antisipasi El Nino

Baca juga: Puncak El Nino Agustus, Mendagri Sampaikan Arahan Presiden ke Kepala Daerah

Baca juga: Pelestarian Didong Sebuah Tawaran, Museum Didong dan Gedung Didong

Presiden Jokowi menyatakan impor harus dilakukan dengan cepat, karena tahun ini ada potensi El Nino yang bisa mengganggu produksi beras.

"Kalau produksi, kita tahu bahwa produksi dalam negeri tidak cukup beras kita, maka sudah dilakukan impor, ini dari Bulog kemudian Kementerian Perdagangan,

saya paham Badan Pangan sedang bekerja sangat keras untuk memenuhi stok minimal 2 juta ton sampai dengan akhir tahun 2023, untuk mengamankan mungkin di puncak panas kekeringan di bulan Agustus, September, dan Oktober," tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Mendagri juga memaparkan sejumlah arahan Presiden terkait langkah strategis dalam mengantisipasi ketersediaan beras di daerah.

Pertama, Pemda perlu mengetahui atau memonitor mana saja wilayah yang menjadi kantong produksi beras yang mengalami kekeringan, sehingga membuat produksi beras dalam negeri menurun.

Kedua, Pemda perlu melakukan monitoring mana saja wilayah yang mengalami kekurangan beras dan mengalami kenaikan harga beras.

Ketiga, perlu mengintervensi daerah yang mengalami kedua kondisi tersebut dan penanganannya disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Dengan demikian, daerah yang stok berasnya masih mencukupi, tidak perlu dilakukan intervensi.

Selain itu, Mendagri juga meminta kepala daerah, Satgas Pangan Daerah, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk bergerak aktif dalam memonitor ketersediaan beras di wilayah masing-masing.

"Untuk itu daerah mohon betul tiap-tiap provinsi kabupaten/kota mengecek betul, mengecek betul di pasar, di tempat distributor, di gudang Bulog masing-masing, apakah stoknya cukup atau tidak.

Kalau seandainya diperkirakan tidak cukup segera mengambil langkah antisipasi, misalnya melalui kerja sama pembelian antardaerah yang surplus, terutama daerah defisit, jangan kepala daerah, Satgas, Forkopimda diam saja, begitu terjadi kelangkaan harganya naik baru bingung," pungkas Mendagri.(*)

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News

 

Baca juga: Buruan ! Pemkab Bener Meriah Buka 824 Formasi PPPK Tahun 2023, Catat Rinciannya

Baca juga: Kodim Aceh Tengah Raih 19 Medali Kejuaraan Taekwondo di Piala Pangdam IM

Baca juga: Layanan SIM di Polres Gayo Lues Sudah Sepekan Terganggu

Baca juga: Ceh Didong Juga Pendakwah, Tengku Irwansyah Pimpin Prikogading

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved