Berita Nasional
Asal Usul Suku Lingon yang Hidup di Hutan Halmahera, Bermata Biru, Rambut Pirang dan Kulit Putih
Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan fenomena ini, tetapi belum ada yang bisa dibuktikan secara ilmiah.
Kulit putih bisa disebabkan oleh kurangnya melanin, pigmen yang memberi warna kulit, rambut, dan mata, atau oleh penggunaan bedak tradisional yang terbuat dari tepung beras atau ubi kayu.
Tubuh tinggi bisa disebabkan oleh faktor gizi atau gaya hidup.
Teori lain yang mencoba menjelaskan asal-usul suku Lingon adalah bahwa suku ini adalah keturunan dari orang-orang Asia Tenggara yang bermigrasi ke Halmahera sejak zaman prasejarah.
Teori ini didasarkan pada kesamaan budaya dan bahasa antara suku Lingon dengan suku-suku lain di Maluku Utara, seperti Suku Tobelo, Suku Galela, dan Suku Ternate.
Baca juga: Rektor ISBI Aceh Kagum Sikap Berkesenian Masyarakat Gayo
Contohnya, suku Lingon memiliki sistem kekerabatan matrilineal, yaitu garis keturunan yang diturunkan dari ibu, sama seperti suku-suku lain di Maluku Utara.
Bahasa Lingon juga termasuk dalam rumpun bahasa Papua-Austronesia, yaitu kelompok bahasa yang tersebar di Asia Tenggara dan Oseania, sama seperti bahasa-bahasa lain di Maluku Utara.
Namun, teori ini juga memiliki kelemahan.
Pertama, tidak ada bukti arkeologis atau genetik yang mendukung adanya migrasi besar-besaran dari Asia Tenggara ke Halmahera pada zaman prasejarah.
Kedua, kesamaan budaya dan bahasa antara suku Lingon dengan suku-suku lain di Maluku Utara juga bisa disebabkan oleh proses akulturasi atau asimilasi, yaitu penyesuaian diri terhadap budaya atau bahasa yang dominan di sekitar mereka.
Kebudayaan dan Adat Istiadat Suku Lingon yang Unik dan Khas
Suku Lingon memiliki kepercayaan yang sinkretis, yaitu mencampurkan unsur-unsur dari berbagai agama atau kepercayaan.
Mereka percaya pada Tuhan Yang Maha Esa yang disebut "Upu Lanite" atau "Tuhan Langit".
Mereka juga percaya pada roh-roh halus yang menghuni alam semesta.
Suku Lingon memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang unik dan khas.
Suku ini hidup secara nomaden, yaitu berpindah-pindah tempat tinggal sesuai dengan musim dan sumber daya alam.
suku Lingon
Halmahera Timur
Maluku Utara
masa penjajahan
Belanda
Portugis
TribunGayo.com
berita gayo terkini
| Haul Sastrawan di UI: Semaan Puisi Padukan Doa, Sastra, dan Refleksi Kebangsaan |
|
|---|
| Sastrawan Indonesia Terbitkan Resolusi Tentang Calon Penerima Penghargaan BRICS |
|
|---|
| DSI Buka Kelas Internasional Bidang Hukum APS Bersama UNSURYA |
|
|---|
| Psikolog Keluarga Ungkap Latar Belakang Lahirnya Tepuk Sakinah |
|
|---|
| Pertamina Patra Niaga Sumbagut Awasi Pelayanan SPBU Lewat Program Pantau Bareng |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/SUKU-LINGONN.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.