Berita Aceh Tengah

Kisah Haru Atlet Difabel Romi Aditya Raih Prestasi Nasional, Selamat dari Gempa Aceh Tengah 2013

Kisah inspiratif dan penuh semangat datang dari Romi Aditya, seorang pria tangguh yang selamat dari dahsyatnya Gempa Aceh Tengah 2013.

Penulis: Romadani | Editor: Rizwan
Tribungayo.com
Romi Aditya 

Laporan Romadani | Aceh Tengah 

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Kisah inspiratif dan penuh semangat datang dari Romi Aditya, seorang pria tangguh yang selamat dari dahsyatnya Gempa Aceh Tengah 2013.

Ia berhasil mewujudkan mimpinya menjadi atlet difabel berprestasi di tingkat nasional.

Kala itu, Romi masih berusia 6 tahun dan baru saja merampungkan pendidikan di Taman Kanak-Kanak di Desa Blang Mancung pada bulan Mei 2013. 

Sebagai hadiah atas pencapaiannya telah menyelesaikan pendidikannya di Taman Kanak-Kanak, sang ayah bernama Sunardi, yang berusia 48 tahun, diam-diam membelikan Romi sepasang sepatu baru. 

Rencananya, sepatu itu akan diberikan pada Romi sebelum hari pertama masuk Sekolah Dasar, sebagai tanda semangat untuk memulai perjalanan pendidikannya yang baru.

Namun, takdir berkata lain. gempa dahsyat mengguncang tanah Gayo kala itu 2 Juli 2013 mengubah arah cerita hidup Romi dengan dramatis. 

Ketika guncangan gempa menggelegar dengan dahsyat, Romi tengah bermain riang layang-layangan di lantai dua Masjid Babussalihin Kampung Blang Mancung Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah. 

Masjid Babussalihin adalah sebuah bangunan megah yang masih dalam tahap pembangunan.

Baca juga: 10 Tahun Gempa Ketol Aceh Tengah Berlalu, Desa Serempah Rindu Infrastruktur Jalan yang Bagus

Namun, dalam sekejap, masjid yang belum sempat selesai itu runtuh begitu saja, menimbun tubuh mungil Romi di bawah reruntuhan beton.

Tapi di tengah kehancuran itu, Tuhan memeluknya dengan kasih sayang-Nya. Orang-orang Blang Mancung menyebutnya sebagai mukjizat. 

Dalam perjuangan yang luar biasa, Romi merangkak keluar dari timbunan puing-puing.

Sayup-sayup terdengar suara tangisan seorang anak di antara reruntuhan, dan itulah Romi. 

Kakinya terluka parah, bahkan putus akibat tertindih beban beton yang berat.

Namun, tekadnya yang kuat dan kehendak untuk bertahan hidup menggerakkan setiap gerakan merangkaknya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved