Berita Aceh

BPBA Gelar Workshop Jitupasna di Takengon, Praktek Hitung Cepat Pengkajian Kebutuhan Setelah Bencana

Peserta Workshop Penguatan Tim Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) Aceh yang diselenggarakan BPBA di Hotel Lingle Land Takengon.

Editor: Rizwan
Dok BPBA
Peserta Workshop Penguatan Tim Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) Aceh yang diselenggarakan BPBA di Hotel Lingle Land Takengon. Aceh Tengah 

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON – Peserta Workshop Penguatan Tim Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) Aceh yang diselenggarakan BPBA di Hotel Lingle Land Takengon. Aceh Tengah

Peserta turun langsung ke lapangan mempraktekkan hitung cepat pengkajian kebutuhan pasca bencana di kawasan yang pernah terdampak bencana di Desa Kute Panang, Kecamatan Kute Panang, Aceh Tengah. Jumat (25/8/2023).

Ketua Panitia Pelaksana Workshop Jituspasna Aceh, Mukhsin Syafii ST MT menyebut setelah semua materi disampaikan selanjutkan peserta beserta panitia dan narasumber melakukan kunjungan lapangan.

Kunjungan ke salah satu lokasi terdampak bencana untuk praktek simulasi perhitungan kaji cepat kebutuhan,kerusakan dan kerugian yang dialami masyarakat dan untuk melihat langsung contoh rumah yang dibangun kembali oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.

“Tim Jitupasna melakukan tinjauan ke lapangan, area bencana. Mereka akan melihat kerusakan, menilai kerugian dan kebutuhan setelah bencana terjadi,” ujar Mukhsin Syafi’ie dalam pers rilis diterima TribunGayo.com.

Mukhsin menambahkan, pengkajian dan penilaian yang dilakukan oleh Tim Jitupasna meliputi identifikasi, penghitungan kerusakan dan kerugian fisik dan non fisik yang menyangkut aspek pembangunan manusia, perumahan atau pemukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi dan lintas sektoral lainnya.

Baca juga: BPBA Bekali Puluhan Personel BPBD tentang Pengelolaan Data dan Informasi

Baca juga: Terima Kunjungan Studi Kebencanaan 170 Pelajar dan Guru, Kalak BPBA: BNPB Dibentuk Saat Tsunami Aceh

Pengkajian ini dapat digunakan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan dalam menetapkan kebijakan program maupun kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.

“Informasi yang dikumpulkan Tim Jitupasna haruslah akurat. Artinya, didapat dari para pihak yang terdampak bencana. Semua data itu disusun dalam bentuk infografis dan dokumen rencana aksi” Jelasnya.

Kepala Desa Kute Panang, Albar Putra mengucapkan terima kasih kepada tim yang kembali berkunjung ke desa mereka untuk kedua kalinya.

"Kami masih berbenah menyempurnakan desa kembali menjadi lebih baik setelah gempa yang terjadi pada tahun 2013" sebut Albar.

Dalam kesempatran itu, Mukhsin menyerahkan piagam penghargaan dan Cinderamata bersama Narasumber BNPB Dhelistya Liza, kepada Desa Kute Panang karena telah menjadi desa contoh terdampak bencana untuk peserta tim Jitupasna melakukan praktik di lapangan.(*)

Peserta Workshop Penguatan Tim Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) Aceh yang diselenggarakan BPBA di Hotel Lingle Land Takengon. Aceh Tengah
Peserta Workshop Penguatan Tim Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) Aceh yang diselenggarakan BPBA di Hotel Lingle Land Takengon. Aceh Tengah (Dok BPBA)

Baca juga: SIMAK Penjelasan Terkini BKN Jadwal Akun SSCASN Dibuat untuk Daftar CPNS 2023 dan PPPK

Baca juga: RESMI Kemenpan RB Ungkap Syarat-syarat Pendaftaran CPNS 2023 dan PPPK, Simak Poinnya

Baca juga: Kemendagri Kaji Penggunaan Dokumen Family Book untuk Perkuat Pencatatan Sipil

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved