Jelang Pemilu 2024: Ini Jejak Demokrasi di Indonesia, Pemilihan Umum Pertama Diusung Pada Tahun 1955

Jumlah peserta yang ikut dalam pemilu 1977 memang jauh lebih sedikit karena sebelumnya pemerintah bersama dengan DPR sepakat untuk melakukan Fusi Partai Politik atau penggabungan dengan membuat UU No. 3 Tahun 1975, mengenai Partai Politik dan Golkar.

Golkar kembali memenangkan suara terbanyak, yaitu 39.750.096 atau 62,11 persen, setelah sebelumnya juga unggul dalam Pemilu 1971.

Pemilu 1982, 1989, 1992, dan 1997

Setelah beralih dari masa Orde Lama ke Orde Baru, pemilu kembali dilaksanakan secara periodik setiap lima tahun.

Pemilu dilakukan untuk memilih anggota DPR dan DPRD, sedangkan Presiden Wakil Presiden masih ditentukan berdasarkan hasil Sidang Umum MPR.

Dalam pemilu 1982, 1989, 1992, dan 1997, peserta partai politik yang ikut masih sama, yaitu Golkar, PPP, dan PDI.

Sepanjang masa pemilu tersebut, Golkar selalu memenangi suara terbanyak.

Tidak hanya itu, hasil Sidang Umum MPRS juga Soeharto kembali terpilih sebagai Presiden Indonesia dan terus menjabat selama 32 tahun atau hingga 1998.

Pemilu 1999

Setelah Soeharto lengser dari jabatannya sebagai Presiden, pemilu dipercepat yang seharusnya baru dilaksanakan pada 2002, dimajukan menjadi tahun 1999.

Pemilu dilaksanakan pada 7 Juni 1999 dengan diikuti oleh 48 partai politik.

Dari 48 partai tersebut, hanya 21 partai politik yang berhasil mendapatkan kursi di DPR dan PDI-P keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara terbanyak.

Lalu, berdasarkan hasil Sidang Umum MPR, presiden Indonesia selanjutnya adalah Abdurrahman Wahid yang berkuasa sejak 1999 hingga 2001.

Presiden Abdurrahman Wahid didampingi oleh Wakil Presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri.

Pemilu 2004