Berita Nasional
Reje Kampung Hakim Wih Ilang Bener Meriah Azharuddin Terima Tropi ProKlim dari Menteri LHK
Menteri LHK Dr Ir Siti Nurbaya Bakar MSi menyerahkan tropi Program Kampung Iklim (ProKlim) Kategori Utama kepada Reje Kampung Hakim Wih Ilang
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
Laporan Fikar W.Eda I Jakarta
TRIBUNGAYO COM, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Dr Ir Siti Nurbaya Bakar MSi menyerahkan tropi Program Kampung Iklim (ProKlim) Kategori Utama kepada Reje Kampung Hakim Wih Ilang, Kecamatan Bandar Bener Meriah, Azharuddin, Selasa (24/10/2023).
Penyerahan tersebut berlangsung di Gedung Manggala Wanabhakti Jakarta.
Reje Azharuddin datang ke Jakarta bersama Kaur Umum Kampung Hakim Wih Ilang, Nasrullah.
Kampung Hakim Wing Ilang merupakan satu-satunya kampung dari Provinsi Aceh yang menerima penghargaan dengan Katagori Utama trophy.
"Ini adalah penghargaan kepada seluruh warga Kampung Hakim yang telah peduli terhadap iklim," kata Reje Azharuddin.
Kampung Hakim Wih Ilang berhasil meraih penghargaan ProKlim Kategori Utama bersama-sama dengan 54 desa lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.
Pada 8 Agustus 2023 lalu dilakulan penilaian langsung oleh tim verifikator dari KLHK.
Baca juga: Desa Bener Baru Kecamatan Blangpegayon Raih Tropy Proklim dari Kementerian Lingkungan Hidup
"Alhamdulillah Kampung Hakim Wih Ilang telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan dalam penilaian ProKlim dan berhasil meraih kategori utama,” kata Azharuddin.
ProKlim merupakan program nasional yang telah menjadi perhatian dunia dalam rangka mengatasi perubahan iklim.
“Perubahan iklim hari ini menjadi perhatian serius di dunia, dan upaya mengurangi laju perubahannya pemerintah membuat ProKlim ini,” kata Azharuddin.
"Persoalan iklim adalah isu global. Ternyata prilaku masyarakat Hakim Wih Ilang sangat menjaga lingkungan alamnya," kata Azharuddin.
Program Kampung Iklim atau (ProKlim) merupakan program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Ditambahkan dengan memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, yang telah dilakukan, yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi di masing-masing wilayah.
Reje Kampung Wih Ilang, Azharuddin mengatakan, ada tiga unsur penilaian terhadap perolehan ProKlim diantaranya adaptasi lingkungan, mitigasi atau pencegahan terhadap kerusakan lingkungan, dan keberlanjutan serta integrasi kelembagaan kelompok dengan kelompok lainnya.
Baca juga: Kisah Sukses Ramadhani Asal Bener Meriah Lebih Milih Berjualan Kopi Keliling Meski Bergelar Sarjana
Kampung Hakim Wih Ilang terbilang istimewa.
Budaya masyarakat setempat sang adaptif terhadap kelestarian lingkungan.
Kampung ini dihuni 982 jiwa, terbagi dalam tiga dusun; Dusun Peteri Pintu, Wih Jernih, dan Musara Ate.
Kampung Hakim Wih Ilang merupakan salah satu kampung hasil pemekaran dari Kampung Hakim Tenamak pada tahun 1936.
Terbentuknya kampung Hakim Wih Ilang ini berdasarkan persetujuan dan kamauan warga yang berdomisili di Kampung Hakim Wih Ilang sekarang ini.
Pada tahun 1936, pemimpin kampung pertama adalah Reje Abdullah, merupakan salah satu promoter terbentuknya kampung Hakim Wih Ilang, dan kemudian atas persetujuan masyarakat kampung ini berhasil dibentuk.
Sejak berdiri pada 1936, Kampung Hakim Wih Ilang sudah dipimpin oleh 11 reje, dengan urutan sebagai berikut:
1. REJE ABDULLAH 1936 s/d 1940
2. A. JAWER 1940 s/d 1946
3. UBIT A. RUS 1946 s/d 1953
4. A. NURJANAH 1953 s/d 1961
5. SEMAUN HAKIM 1961 s/d 1984
6. SYARIFUDDIN 1984 s/d 1995
7. MUDE SUAR 1995 s/d 1999
8. JAHIDIN 1999 s/d 2006
9. ISWANDI 2006 s/d 2013
10. HAIRU SYAHRA 2013 s/d 2019
11. AZHARUDDIN 2019 s/d Sekarang
Baca juga: Materi dan Prediksi Soal Tes SKD CPNS 2023 Kejaksaan TWK, TIU dan TKP Lengkap dengan Jawaban
Dewan Sengketa Indonesia Audiensi dengan Dubes RI di Den Haag Belanda, Ini Tujuannya |
![]() |
---|
DSI Audiensi Bersama Dubes RI di Brussels dan Teken MoU dengan FICA |
![]() |
---|
Diskusi Buku Yusri Fajar, Kritik Sastra di Persimpangan Global dan Lokal |
![]() |
---|
Dewan Sengketa Indonesia Bangun Poros Mediasi dan Arbitrase Jakarta- Luxembourg |
![]() |
---|
Menggali Sengkewe, Telaga tak Pernah Kering, Puisi 18 Penulis Perempuan Gayo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.