Berita Aceh Tengah

Kuasa Hukum Wadir RSUD Datu Beru Aceh Tengah: Tindakan IW Sebagai Teguran, Harap Restorative Justice

Kasus Kekerasan terhadap anak yang melibatkan Wadir RSUD) Datu Beru, Takengon, Aceh Tengah berinisial IW kini dalam proses penyidikan Kepolisian.

Penulis: Romadani | Editor: Rizwan
TRIBUNGAYO.COM/ROMADANI 
Kuasa Hukum Wadir RSUD Datu Beru Takengon Indra Kurniawan, SH didampingi rekannya Budiman, SH 

Laporan Romadani | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Kasus Kekerasan terhadap anak yang melibatkan Wakil Direktur (Wadir) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru, Takengon, Aceh Tengah berinisial IW kini dalam proses penyidikan Kepolisian.

Namun, upaya untuk berdamai terus dilakukan antara kedua belah pihak dan hingga kini belum membuahkan hasil.

Kuasa hukum Wadir RSUD Datu Beru, Takengon, Indra Kurniawan SH menyampaikan bahwa kronologi sebenarnya bukanlah seperti cerita orang-orang luar melalui media.

Pertama, Indra Kurniawan menjelaskan kejadian itu bermula pada 3 November 2023 lalu sepasang kekasij yang masih dibawah umur datang ke Cafe menjelang maghrib. 

"Naik ke atas menjelang maghrib, posisi agak sepi di area kita ada CCTV," kata Indra, Jumat (17/11/2023) malam. 

Setelah mengetahui melalui rekaman CCTV, dua anak di bawah umur itu melakukan perbuatan Ikhtilath yang melanggar syariat Islam. 

Lalu IW tidak langsung melakukan tindakan main hakim sendiri.

Ia terlebih dahulu menanyakan identitas dan orang tua dari dua anak tersebut. 

"Klien saya tidak langsung melakukan pemukulan dan main hakim sendiri," kata Indra. 

IW terlebih dahulu menghubungi pihak Satpol PP dan WH untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Baca juga: Yayasan Bantuan Hukum Anak Sesalkan Kasus Wadir RSUD Datu Beru Aceh Tengah, Minta Polisi Usut Tuntas

Namun pada saat itu Satpol PP dan WH baru tiba di lokasi sekira pukul 22.00, WIB. 

"Pemukulan yang dimaksud adalah teguran atau peringatan, bukan maksud untuk menyakiti," kata Indra. 

Selanjutnya, IW telah melakukan upaya beberapa kali untuk perdamaian, baik secara pribadi keluarga dan melibatkan aparatur desa. 

"Itikad baik selalu kami lakukan untuk mediasi, tapi hasilnya mentok," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved