Amalan Doa Untuk Anak

Doa untuk Anak Laki-Laki yang Bandel dan Susah Diatur, Ini Bacaan doa Ulama Besar Fudhail bin Iyadh

Bacaan doa untuk anak diucapkan oleh seorang ulama besar Bernama Fudhail bin Iyadh ketika anaknya tidak bisa diatur.

Penulis: Intan Mutia | Editor: Malikul Saleh
kolase Tribungayo.com
Doa untuk Anak Laki-Laki yang Bandel dan Susah Diatur, Ini Bacaan doa Ulama Besar Fudhail bin Iyadh 

Doa untuk Anak Laki-Laki yang Bandel dan Susah Diatur, Ini Bacaan doa Ulama Besar Fudhail bin Iyadh

TRIBUNGAYO.COM - Bacaan doa untuk anak laki-laki yang bandel, nakal dan susah diatur.

Mendidik anak agar berbakti dan taat kepada perintah Allah dan orang tua bukanlah hal yang mudah.

Selain usaha dalam mendidik, doa untuk anak juga penting dipanjatkan setiap harinya oleh orang tua agar anak tersebut berbakti.

Didikan terhadap anak juga hendaknya diiringi dengan doa untuk anak agar selalu diberikan petunjuk oleh Allah SWT.

Namun, perihal yang lebih sulit bagi orang tua adalah proses mendidik  anak yang sulit diatur, nakal, dan bandel.

Hal ini bisa menjadi tantangan bagi para orang tua untuk lebih fokus dan memberikan perhatian khusus kepada anak mereka.

Sebab, sebenarnya anak yang nakal dan susah diatur berakibat dari kesalahan orang tua yang kurang memberikan  perhatian serta waktu bermain dengan anak-anak mereka.

Baca juga: Doa untuk Anak yang Sudah Dewasa Tapi Sulit Dinasehati, Simak Juga Solusi Menurut Ustadz Adi Hidayat

Bahkan Nabi Ibrahim telah mencontohkan kepada kita bagaimana beliau memberikan perhatiannya kepada anak serta membacakan doa untuk anak meski berada dalam jarak yang jauh.

Saat itu Nabi Ibrahim saat itu berada di Palestina, sedangkan istri dan anak berada di Mekkah.

Dimana, sebagai seorang Nabi, seorang Rasul, dan seorang ayah yang dengan segala kesibukannya itu.

Nabi Ibrahim masih memberikan waktu yang luang untuk bermain, mengamati dan hadir kepada anak-anaknya serta membacakan doa untuk anak setiap harinya.

Sehingga apa yang terjadi? Walaupun Nabi Ibrahim tinggal di Palestina dan anaknya berada di Mekkah.

Nabi Ibrahim tetap selalu meluangkan waktu untuk berkunjung dan melihat perkembangan dalam kehidupan anak dan istrinya.

“Beliau melihat bagaimana lingkungannya, perkembangannya, mainnya, tentang asinya, tentang kisahnya. Sehingga ketika orang tua hadir dalam dunia anak, anak merasa kehilangan dengannya” Jelas Ustadz Adi Hidayat melalui kanal Youtubenya.

Halaman
12
Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved