Berita Nasional
Polisi Ringkus Dokter Gadungan Timnas U19 Indonesia, Mengaku Lulusan USK Banda Aceh
Polisi akhirnya berhasil menangkap Elwizan Aminudin, dokter gadungan yang sempat bekerja untuk Timnas U19 Indonesia.
Elwizan kemudian melamar sebagai dokter dengan mengirimkan soft copy ijazah sebagai dokter lulusan Universitas Fakultas Kedokteran di Aceh.
Kemudian pada Februari 2020, Elwizan diterima dan menandatangani kontrak kerja dengan PT PSS.
Namun pada bulan November 2021, tersiar kabar jika Elwizan bukanlah seorang dokter.
PT PSS pun langsung berkirim surat ke Universitas di Banda Aceh, tempat di mana Elwizan mengaku kuliah.
Pada 30 November 2021, PT PSS menerima jawaban yang menerangkan bahwa Elwizan bukanlah alumni atau lulusan dokter di sana.
Lalu pada awal Desember 2021, Elwizan yang masih terikat kontrak dengan PT PSS tiba-tiba pamit ke Palembang dengan alasan orangtuanya sakit.
Baca juga: Jadwal Liga 2, Laga Pamungkas Zona Degradasi dan Promosi, Akankah Persiraja Amankan Tiket Semifinal?
Setelah pamit pergi, Elwizan tidak pernah kembali lagi.
PSS Sleman lantas melaporkan peristiwa pemalsuan surat-surat dan penipuan ini ke Polresta Sleman pada 3 Desember 2021.
"Atas kejadian tersebut PT PSS mengalami kerugian sebesar Rp254.100.000, atas gaji dan bonus yang telah diberikan kepada tersangka," tambah Ardi.
Sosok Elwizan Aminudin
Diwartakan Tribunnews sebelumnya, Elwizan adalah dokter gadungan yang mengaku sebagai lulusan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh.
Namun, ijazah miliknya ternyata tidak terdaftar.
Hal itu juga sudah dikonfirmasi langsung oleh Satgas Covid-19 Liga Indonesia Baru (LIB).
"Lalu kami cek berdasarkan ijazah nya di Kampus FK USK (Universitas Syiah Kuala) Banda Aceh secara informal lewat akademik ternyata juga tidak terdaftar."
"Diperkuat juga dengan cek bersama rekan-rekan dokter alumni FK USK Banda Aceh ternyata ada kejanggalan pada ijazah dr EA," ujar perwakilan Satgas Covid-19 LIB, dr Alfan, Kamis (2/12/2021).
Saat ditelusuri Tribunnews, nama Elwizan juga tak terdaftar di direktori anggota IDI.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Diskusi Buku Yusri Fajar, Kritik Sastra di Persimpangan Global dan Lokal |
![]() |
---|
Dewan Sengketa Indonesia Bangun Poros Mediasi dan Arbitrase Jakarta- Luxembourg |
![]() |
---|
Menggali Sengkewe, Telaga tak Pernah Kering, Puisi 18 Penulis Perempuan Gayo |
![]() |
---|
Aktivis 98 Faizal Assegaf Hadiri Diskusi AMAN, Ajak Mahasiswa Bangun Jejaring Nasional |
![]() |
---|
Helvy Tiana Rosa: Kopi Gayo Membebaskan Dirinya dari Gangguan Lambung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.