Kopi Gayo

Mengenal Istilah 'Giling Basah' dan 'Kering Gading' dalam Proses Pascapanen Kopi Gayo

Masyarakat petani kopi Gayo umumnya melakukan fermentasi selama 12 jam atau satu malam setelah kulit buah dikupas (pulper).

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Khalidin Umar Barat
TRIBUNGAYO.COM/FIKAR W EDA
Kopi jenis gelondong sesaat setelah dipetik. 

Laporan Fikar W.Eda I Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Masyarakat petani kopi Gayo mengenal dua istilah dalam proses pasca panen. Pertama disebut 'giling basah' dan satu lagi 'kering gading'.

Proses "giling basah" konon hanya ada di Tanah Gayo. Proses ini tidak ditemukan dalam proses penanganan pasca panen kopi di daerah lain.

Banyak yang mengakui bahwa, salah satu faktor membuat kopi Gayo unggul dalam citara rasa dan aroma karena adanya proses 'giling basah' tadi?.

Lalu apa yang dimaksud dengan 'giling basang?' Sekretaris Koperasi Pedagang Kopi, Koperasi Pedagang Kopi (KOPEPI) Ketiara, Zainuddin menjelaskan, 'giling basah' adalah proses pengolahan kopi gabah yang masih basah atau menyimpan kadar air di atas 20 persen menjadi labu atau green Bean.

"Kalangan penikmat kopi menyebut proses giling basah ini memberi lebih banyak varian rasa," kata Zainuddin.
Sebaliknya "kering gading" adalah pengeringan kopi gabah sampai kadar airnya 12-14 persen.

"Penikmat kopi menyebut, proses ini tidak menawarkan varian rasa yang lebih kaya," kata Zainuddin.

Belakangan istilah "giling basah" di kalangan masyarakat kopi dunia dikenal dengan istilah "semi washed" sementara proses "kering gading" dikenal dengan istilah "full washed."

Masyarakat petani kopi Gayo umumnya melakukan fermentasi selama 12 jam atau satu malam setelah kulit buah dikupas (pulper).

Tindakan berikutnya adalah mencuci kopi gabah dan mengeringkannya dengan menjemur di bawah matahari.

"Gabah yang masih basah dengan kadar air di atas 20 persen langsung digiling menjadi labu atau green Bean. Selanjutnya dikeringkan lagi, ini yang kita sebut proses 'giling basah," kata Zainuddin.

Sebaliknya, apabila gabah tadi kemudian dikeringkan sampai kadar air 12-14 persen, disebut dengan "kering gading," tandas Zainuddin. (*)

Baca juga: Zettarenggali, Mahasiswi Universitas Brawijaya Tuntaskan Penelitian di Ketiara Kopi Gayo

Baca juga: Harga Kopi Gayo di Blangkejeren Hari Ini Alami Kenaikan, Tapi Hasil Panen Menurun

Baca juga: Prabowo-Gibran Adakan Perlombaan Sortasi DP Kopi Gayo di Aceh Tengah

Foto: Kopi gelondong yang siap diproses menjadi gabah

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved