Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Jangan Nodai Bulan Syaban dengan Amplop Rp 300 Ribu, Ustadz Adi Hidayat: Jangan Pilih Orangnya
“Silahkan berikhtiar sebaik-baiknya, yang ingin jadi anggota legislatif ikhtiar, yang mau jadi presiden dan wakil presiden silahkan ikhtiar” kata UAH.
Penulis: Intan Mutia | Editor: Malikul Saleh
TRIBUNGAYO.COM - Situasi terkini dalam konteks kebangsaan sangat menarik untuk mendapat perhatian dalam kaca mata Islam.
Menjelang Pemilu atau pemilihan umum tidak sedikit pertukaran timbangan suara dengan rupiah mungkin saja akan terjadi.
Apalagi, dari aspek sosial politik sekarang sudah mendekati Pemilu yang tinggal beberapa hari lagi.
Sehingga, penting mendengarkan penjelasan para ulama untuk menanggapi isu tersebut.
Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menghimbau untuk berhati-hati agar tidak menambah dosa di bulan hurum seperti bulan Rajab dan Syaban.
Sebab, dosa yang dilakukan pada bulan Rajab dan Syaban akan dikalikan timbangan dosanya dihadapan Allah.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan mengenai komentar sahabat Nabi Muhammad SAW Ibnu Abbas Radhiallahu’anhuma:
Baca juga: Doa dan Cara Mendoakan Anak Agar Jadi Penolong di Akhirat, Kajian Ustadz Adi Hidayat
“Jika seseorang sengaja melanggar kehormatan bulan hurum dalam konteks bulan rajab dan syaban saat ini dengan melakukan Tindakan yang negatif, tindakan kriminal dan Tindakan-tindakan yang buruk, maka beliau berkomentar bahwa itu dosanya bisa dua kali lipat dibandingkan hari biasa” Tegas Ustadz Adi Hidayat yang dilansir Tribungayo.com dari Kanal Ifan Aljannah pada Senin (12/2/2024).
Selain itu, ulama yang akrab disapa UAH inipun menghimbau para umat Islam untuk berhati-hati agar tidak menambah kelipatan dosa di bulan-bulan mulai seperti Rajab dan Syaban.
“Silahkan berikhtiar sebaik-baiknya, yang ingin jadi anggota legislatif ikhtiar, yang mau jadi presiden dan wakil presiden silahkan ikhtiar” kata Ustadz Adi Hidayat.
“Tapi gunakan cara-cara yang benar, gunakan cara-cara yang baik, karena pada akhirnya Allah yang menetapkan itu” tegas UAH.
“Jangan sampai kita mendapatkan sesuatu dalam konteks dunia dengan cara yang buruk, problem terbesarnya adalah belum tentu itu kita dapatkan, sudah tidak diraih, tapi terancam dengan laknat Allah SWT” Sambungnya.
Dalam penjelasannya, Ustadz Adi Hidayat pun menjelaskan bahwa segala sesuatu yang diperoleh di dunia, seperti harta benda, luasnya ilmu, dan tingginya jabatan pada akhirnya akan ditinggalkan.
Baca juga: Shalat Dulu atau Ngurus Anak Dulu? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Dan ketika kita Kembali ke akhirat, tujuan dan harapan semua umat Islam akan tetap satu, yaitu meraih kasih sayang Allah SWT.
“dan setelah wafat semua orang punya harapan yang sama, disayang Allah, sebab itu di nisan-nisan ditulis almarhum (disayang” jelas UAH.
“Lantas, bagaimana bisa ditulis (disayang) sedangkan hidupnya penuh dengan maksiat? nyuap kok pengen disayang, nyogok kok pengen disayang, gitukan?”Tegasnya lagi.
Nah, konteks-konteks inilah yang perlu diperhatikan bagi seluruh umat Islam khususnya.
Penegasan Ustadz Adi Hidayat
Masih dalam lanjutan kajian UAH yang sama, ulama berusia 39 tahun ini menegaskan bahwa kurang sepakat dengan yang menyebut “ambil uangnya dan jangan pilih orangnya”
Sebab, menurutnya itu jelas melanggar etik dalam agama Islam.
Karena ada hadist juga yang lain dari sahabat Abi Bakrah RA, dari nabi Muhammad SAW jelas menyampaikan:
“kama takunu yuwalla’alaikum (Sebagaimana keadaan kalian, seperti itulah kalian akan dipimpin)”
Baca juga: Tren Pamer Kekayaan, Ustadz Adi Hidayat dan Buya Yahya Beri Pemahaman Terkait Hukum Pamer Harta
“jadi kalau rakyatnya terbiasa menerima sogokan, menerima suapan, berapapun jumlahnya diberikan, sekian-sekian dan diterima itu. Nanti yang terlahir pun kedepannya siapapun keterwakilan legislatif eksekutif kah tidak akan jauh sifat-sifatnya” tegas Ustadz Adi Hidayat.
“Karena dia telah mengeluarkan, maka pasti dia mengharap itu akan Kembali” lanjutnya.
Oleh karena itulah, sebagai umat Islam, jauhi sifat-sifat yang menjatuhkan kehormatan seperti itu sangat dianjurkan.
Jangan terlena dengan sogokan yang pada akhirnya akan merugikan diri kita dna negara kedepannya.
Semoga ulasan diatas dapat menambah rasa cinta kita kepada Allah dan menambah keimanan kita sebagai seorang hamba yang pada akhirnya akan Kembali ke akhirat dengan tidak membawa satu persen pun dairi harta benda kecuali keimanan (*)
Wallahu Musta'an
(TribunGayo.com/Intan Mutia)
Ustadz Adi Hidayat
UAH
kajian Islam
ceramah
politik
Pemilu
TribunEvergreen
berita tribun gayo hari ini
| Alasan Doa Tidak Dikabulkan, Ustadz Adi Hidayat: Perbaiki Sekarang |
|
|---|
| Tanda Gaji Kerja Tak Berkah, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat |
|
|---|
| Hukum Kredit Rumah dengan Sistem KPR & Solusi Jika Terlanjur Dalam Balutan Riba, Ustadz Adi Hidayat |
|
|---|
| Kenapa Puasa Menjadi Amalan Spesial di Bulan Sya'ban? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat |
|
|---|
| Bolehkah Menerima Uang Serangan Fajar Menurut Islam? Penjelasan Ustadz Adi Hidayat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/UAH-terbaru.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.