Pasar Kamu, Menu Makanan Tradisional, Dibayar dengan 'Tempu'
Tempu dibuat khusus seperti koin. Para pengunjung dipersilakan terlebih dahulu menukarkan uangnya dalam bentuk koin tempu. Satu tempu' setara Rp 2000
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Khalidin Umar Barat
Laporan Fikar W.Eda I Sumatera Utara
TRIBUNGAYO.COM, DELISERDANG - Sebuah pasar yang menyajikan menu makanan tradisional atau makanan rumahan mendapat perhatian besar dari masyarakat penikmat kuliner di Sumatera Utara.
Pasar tersebut bernama Pasar Kamu, berada di Desa Denai Lama, Lantai Labu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Pasar ini hanya buka pada hari Minggu pagi sampai pukul 11.00 WIB.
Meski sangat jauh dari pusat Kota Medan, Pasar Kamu bertahta khusus di hati para penggemarnya. Ini terbukti dari ramainya pengunjung setiap pekan.
Menyediakan 300 menu makanan yang disajikan dari 100-an kedai yang dibangun dengan bahan kayu d an bambu. Bentuk kedainya sederhana, ukuran kedai seragam. Berjejer di areal sekitar dua hektar.
Pengelola Pasar Kamu menyediakan ratusan lembar tikar plastik secara gratis.tapi belakangan dikenakan sewa, untuk menjaga kebersihan tikar. Di tikar itulah para pengunjung duduk bersila sambil menikmati makanannya.
Pengunjung bebas memilih ruang duduk. Asal ada tempat kosong silakan diisi sendiri, tak ada pengarahan atau komando dari pengelola.
Keunikan lainnya adalah, alat tukar untuk seluruh transaksi menggunakan "tempu" singkatan dari tempurung kelapa.
Tempu dibuat khusus seperti koin. Para pengunjung dipersilakan terlebih dahulu menukarkan uangnya dalam bentuk koin "tempu." Satu "tempu" setara Rp 2000.
Para pedagang hanya menerima 'tempu' dari setiap makanan yang dipesan. "Kami tidak menerima uang, tapi tempu," kata seorang pedagang.
Makanan yang disediakan sepenuhnya tanpa bahan pengawet, pemanis buatan, dan zat pewarna. Semuanya serba alami. Jenis makanannya juga, tradisional.
Tidak ada makanan seperti "donut, pizza, atau makanan-makanan kekinian lainnya." Sepenuhnya makana rumahan.
Sambil menikmati makanan, Anda boleh menikmati pertunjukan seni tradisi, gamelan dan Pak Pong. Gamelan dimainkan oleh sanggar komunitas masyarakat Jawa. Pak Pong adalah sajian musik Melayu. Untuk saweran, boleh menggunakan rupiah.
Para pemusik ini bermain di area terbuka. Tak ada panggung. Penari bertelanjang kaki. Lagi-lagi pemandangan sangat alami.
Tidak ada bunyi musik keyboard atau akustikan, atau band. Sama sekali tidak ada. Yang ada adalah bunyi gamelan atau akordion Pak Pung dibarengi gendang, biola.
Pasar Kamu
Denai Lama
Lantai Labu
Kabupaten Deli Serdang
Sumatera Utara
puisi
baca puisi
berita tribun gayo hari ini
Kemendikti Akan Bangun Sekolah Garuda di Aceh, Ini Lokasinya |
![]() |
---|
Aktivis 98 Faizal Assegaf Hadiri Diskusi AMAN, Ajak Mahasiswa Bangun Jejaring Nasional |
![]() |
---|
Saksi Mata Ungkap Detik-detik Penemuan Bayi Perempuan di Depan Teras Rumah di Bener Meriah |
![]() |
---|
Heboh Video Tambang Emas Ilegal di Aceh Tengah, Polisi Turun ke Lokasi, Ini Temuannya |
![]() |
---|
Aceh Tengah Salurkan Donasi Rp 202 Juta untuk Palestina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.