Seni Gayo

Seni Gayo, Peristiwa Langka, Ceh Kabri Wali Berdidong dalam Bus Trans Jakarta Melawan Singkite

Berdidong dalam Trans Jakarta, itulah yang dialami oleh dua grup didong, Bintang Duta Cibubur dan Singkite Ciputat.

|
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
TribunGayo.com
Berdidong dalam Trans Jakarta, itulah yang dialami oleh dua grup didong, Bintang Duta Cibubur dan Singkite Ciputat. 

Pertunjukan bertajuk “Jakarta dalam Puisi Didong dalam Trans Jakarta” ini dimaksudkan untuk;

Memanfaatkan ruang publik Trans Jakarta sebagai tempat ekspresi kesenian masyarakat urban dari Gayo, Aceh;

Sebagai bagian memperkenalkan seni didong Gayo kepada publik yang lebih luas di luar komunitas masyarakat Gayo;

Sebagai bagian dari kegiatan pertunjukan sastra; Untuk mendapatkan respon penumpang Trans Jakarta terhadap seni didong; 

Dipilihnya Trans Jakarta sebagai tempat pertunjukan karena memiliki relevansi terhadap puisi-puisi didong yang seluruhnya bertemakan kehidupan sosial Jakarta. 

Pertunjukan didong di Trans Jakarta itu mengambil bentuk pertunjukan didong tanding atau “didong jalu” sebagaimana yang terjadi di tanah asal.

Baca juga: Lirik Lagu Gayo Edet Ciptaan Kabri Wali

Hanya saja dalam pertunjukan di Trans Jakarta, seluruh puisi disampaikan dalam bahasa Indonesia dengan tema tunggal “Jakarta.” Ini adalah satu-satu pertunjukan didong tanding yang sepenuhnya menggunakan bahasa Indonesia. 

Penggunaan bahasa Indonesia dimaksudkan agar untaian puisi didong dipahami oleh publik umum, namun tetap mempertahankan pola rima didong.

Salah satu puisi yang didendangkan dalam pertunjukan itu berjudul "Jakarta Macetnya Jakarta" ciptaan Kabri Wali. Berikut teks lengkapnya.

JAKARTA MACETNYA JAKARTA

Cipt Kabri Wali

Jakarta jalannya macet

Mobil motor sudah berdempet

Banyak yang keserempet

Sampai lecet kaki dan muka kita

Sumber: TribunGayo
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved