Kisah Inspiratif

Kisah Sofyan di Aceh Tengah, Pelukis yang Hidupi Keluarga dari Seni

Sofyan, seorang pelukis yang berjualan di jalan Lebe Kader Kemili, Aceh Tengah, memiliki kisah hidup yang inspiratif dan penuh liku.

Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Rizwan
Algamahateara/TribunGayo.com
Sofyan seorang pedagang lukis aera halaman Masjid Babussalam Kemili, Belang Kola I kecamatan Bebesen, Aceh Tengah.pada Kamis (29/5/2024) 

Laporan Alga Mahate Ara|Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM.TAKENGON - Sofyan, seorang pelukis yang berjualan di jalan Lebe Kader Kemili, Aceh Tengah, memiliki kisah hidup yang inspiratif dan penuh liku.

Pria yang berusia 43 tahun itu, merupakan perantau asal Medan.

Ia menikah dengan warga asal Bener Meriah dan kini menetap di Bale Atu Takengon.

Sofyan seorang ayah yang memiliki sembilan anak yang kini kebanyakan anaknya masih bersekolah.

Keseharian Sofyan saat ini, menjadi pelukis yang menjajakan lukisannya di aera halaman Masjid Babussalam Kemili, Belang Kola I kecamatan Bebesen, Aceh Tengah.

Sebelum menjadi pelukis, Sofyan mencoba peruntungan di berbagai bidang usaha.

Ia pernah menjual obat herbal dan minyak wangi.

Baca juga: Kisah Juredah Guru Honor di Kawasan Terpencil Aceh Tenggara Bercita-cita Mencerdaskan Anak Bangsa

Namun, keterbatasan modal membuatnya harus menutup usaha tersebut.

Tak patah semangat, Sofyan kemudian beralih menjual lukisan jadi atau lukisan printing.

"Awalnya lukisan cetak, karena saya pikir kalau ini kan banyak yang bisa, jadi saya coba melukis," ungkap Sofyan.

Bakat melukis yang dimilikinya sejak kecil, ditambah latar belakang pendidikan seni rupa, mendorongnya untuk mencoba peruntungan menjadi pelukis.

Ia pun mengaku sempat mengenyam Pendidikan seni di Institut Seni Rupa Indonesia di Jogjakarta, namun harus berhenti karena keterbatasan biaya.

 "Dulu sempat kuliah di Jogja, kemudian karena biaya semester empat berhenti kuliah," kenangnya.

Kini, Sofyan pun rajin mengotong lukisannya untuk dijajakan kepada warga yang melintas di dekat tempatnya melukis, sambil menunggu pembeli ia pun selalu duduk dan mengerjakan lukisan-lukisan yang lain.

Baca juga: Kisah Cheryl Nazwa, Siswi Yatim Piatu di Aceh Tengah Ukir Prestasi Tingkat Nasional

Setiap lukisan yang ia buat memakan waktu paling cepat satu minggu, tergantung bentuk dan luas media yang digunakan.

Harga lukisan yang ia jual cukup terjangkau, mulai dari Rp 50.000 per lukisan.

"Kadang seminggu paling cepat, karena melukis ini tergantung pada mood kita juga. Kalau lagi senang bisa cepat," ujar Sofyan.

Meskipun begitu, Sofyan mengakui bahwa melukis tidak bisa menjadi mata pencaharian tetap mengingat sepinya peminat lukisan di Aceh Tengah.

"Kalau seni inikan tergantung selera. Saya pun coba-coba daripada tidak ada kerjaan. Melukis ini seperti rejeki harimau, kalau ada (pembeli) bisa cukup sampai sebulan, kadang tidak ada sampai seminggu," kata Sofyan.

Tidak menutup diri pada peluang lain, jika mendapat tawaran Sofyan mengaku bersedia melukis dinding rumah atau sekolah jika ada tawaran dari warga yang melintas.(*)

Baca juga: Sosok Ibrahim Kadir, Pencipta Syair Puteri Pukes, Kisah Pengantin jadi Batu

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved