Kupi Senye

Kesadaran Moral dan Lingkungan: Jalan Baru untuk Aceh Tengah dan Bener Meriah

Pendidikan moral dan lingkungan berbasis nilai-nilai Islam menjadi elemen penting dalam membangun kesadaran sejak dini. 

ISTIMEWA
KESADARAN MORAL DAN LINGKUNGAN - Dr Joni MPd B I adalah Dosen Pascasarjana dan Ketua Pusat Kajian Budaya dan Kebijakan Publik INISNU Temanggung, Jawa Tengah. Ia mengirimkan tulisan opini terkait 'Kesadaran Moral dan Lingkungan: Jalan Baru untuk Aceh Tengah dan Bener Meriah', Minggu (9/2/2025). 

Oleh: Dr Joni MPd B I

Baik dan buruknya generasi di masa depan tergantung kepada didikasi generasi sekarang. Akhlak dan moral menggambarkan akal, pikiran dan hati si pemiliknya.

Tantangan sosial dan lingkungan yang terus meningkat di wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah telah menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan masyarakat.

Kepada kepala pemerintahan yang baru terpilih, harapan kita bersama adalah agar tidak menyepelekan generasi saat ini.

Khususnya di lembaga pendidikan, karena mereka akan menentukan baik-buruknya generasi di masa depan. 

Maraknya kasus kejahatan moral, seperti kekerasan seksual dan penyalahgunaan narkoba, serta kerusakan lingkungan akibat deforestasi dan aktivitas pertambangan ilegal, menjadi ancaman serius bagi masa depan daerah ini (BPS Aceh, 2024).

Laporan terbaru menunjukkan bahwa Bener Meriah mencatat angka kasus pencabulan anak di bawah umur tertinggi di Provinsi Aceh (Dinas Perlindungan Anak Aceh, 2024).

Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa kasus pemerkosaan terhadap anak terjadi di daerah ini, menggambarkan semakin parahnya degradasi moral di tengah masyarakat.

Selain itu, meningkatnya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja memperparah kondisi sosial, menjauhkan mereka dari pendidikan dan mengarah pada perilaku kriminal lainnya (BNN Aceh, 2024).

Di sisi lain, bencana alam semakin sering terjadi akibat eksploitasi lingkungan yang tidak terkendali.

Lebih dari 1.500 hektare hutan di Aceh Tengah dan Bener Meriah telah hilang akibat aktivitas ilegal (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, 2024), menyebabkan meningkatnya risiko banjir bandang dan tanah longsor.

Awal tahun ini, beberapa desa di kedua wilayah ini mengalami longsor yang menelan korban jiwa serta menghancurkan pemukiman dan lahan pertanian (BPBD Aceh, 2024).

Penyebab utama dari bencana ini adalah penebangan liar, perluasan lahan pertanian tanpa perencanaan yang matang, serta kurangnya pengawasan terhadap aktivitas pertambangan ilegal.

Dalam menghadapi persoalan ini, pendekatan holistik berbasis pendidikan, penegakan hukum, serta peran aktif ulama dan masyarakat dianggap sebagai solusi terbaik.

Pendidikan moral dan lingkungan berbasis nilai-nilai Islam menjadi elemen penting dalam membangun kesadaran sejak dini. 

Sumber: TribunGayo
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

Serakahnomics dan HUT ke-80 RI

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved