Berita Aceh Tengah Hari Ini
Mengenang Kedatangan Tiga Presiden di Tanah Gayo, Pak Harto, SBY dan Jokowi
Tiga Presiden. Tiga masa berbeda. Tiga wujud kehadiran negara di tanah Gayo. Kehadiran pemimpin bangsa ini menjadi sejarah tersendiri bagi masyarakat.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Budi Fatria
Laporan Fikar W. Eda | Jakarta
TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Aman Syukur, lelaki separoh baya dari Kampung Cangduri, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, menyimpan memori yang tak terlupakan tentang tiga Presiden Republik Indonesia yang pernah menapakkan kaki atau perhatiannya ke kampung dan wilayah sekitarnya. Setiap kedatangan itu menyisakan cerita berbeda, suasana berbeda.
Ingatan pertamanya mengarah ke tahun 1983, saat ia masih berusia 30 tahun.
Aman Syukur duduk di pematang, menatap kagum ke arah Presiden Soeharto yang kala itu meresmikan Pabrik Gula Mini (PGM) Belang Mancung di Desa Buter.
"Itu hari bersejarah. Presiden datang ke kampung kami. Rasanya luar biasa," katanya mengenang.
Suasana kampung begitu meriah. Jalan-jalan dibersihkan, spanduk dibentangkan, dan rakyat menyambut dengan sukacita.
Kisah ini dituturkan dalam satu perbincangan dengan saya di Cangduri pada 2013.
Kemudian tiga puluh tahun berselang, tepatnya 9 Juli 2013, giliran Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang datang. Namun kali ini bukan untuk meresmikan proyek pembangunan.
SBY datang membawa empati dan perhatian untuk rakyat Gayo yang tengah berduka setelah dilanda gempa berkekuatan 6,2 SR yang mengguncang wilayah itu pada 2 Juli 2013.
Aman Syukur tidak sempat melihat langsung Presiden SBY. Ia sibuk menjaga tenda biru yang berdiri di atas puing-puing rumahnya di Kampung Cangduri, salah satu kampung terparah akibat gempa.
Rumah-rumah hancur, Masjid Nurul Huda rata dengan tanah, dan masyarakat mendirikan mersah (meunasah darurat) untuk melangsungkan ibadah.
"Saya gembira ada dua Presiden datang ke sini. Meski yang satu datang meresmikan pabrik gula, sedangkan yang satunya lagi datang karena bencana," ujarnya dengan lirih namun penuh rasa syukur.
Pada saat itu, di tengah kegelapan malam dan tenda-tenda darurat, datang pula Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Farhan Hamid, didampingi para aktivis dari Gayo Go Green.
Mereka membawa bantuan, makan nasi bungkus bersama warga, dan memastikan dukungan darurat sampai ke kampung-kampung yang sempat terisolasi.
“Ramadhan pertama kami sahur dan berbuka di balik tenda,” kata Banta, Sekretaris Desa Cangduri, kala itu.
| Salman dan Samsuddin Dilantik Jadi Direktur BUMD Aceh Tengah, Bupati Harap Respon Cepat dan Tepat |
|
|---|
| TMMD Kodim 0106/Aceh Tengah Mulai Bangun Rumah Tidak Layak Huni Milik Janda Tua di Silihnara |
|
|---|
| Tokoh Pemuda Ismanadi Sebut Mayoritas Warga Kecamatan Linge Dukung PT JMI Tetap Beroperasi |
|
|---|
| Jaksa Agung Tunjuk Hendri Yanto Jadi Kajari Aceh Tengah, Sayid Muhammad Jadi Kajari Pidie Jaya |
|
|---|
| Pemkab Aceh Tengah Gelar Rakor Usulan WPR, Bupati Minta Fokus Cari Jalan Keluar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.