Prestasi Aceh Tengah Turun dari Peringkat 9 ke 14 pada MTQ Aceh 2025, Apa Penyebabnya?

Kemudian, daerah lain juga mengundang Dewan Hakim hampir dari seluruh cabang perlombaan, sementara Aceh Tengah berfokus pada empat cabang, yaitu tilawah, qiraah, tahfidz dan khat.

"Dari empat cabang itu, tilawah dan khat masuk final dan juara harapan," katanya.

Tentu, kata Tgk Johansyah, semua tahapan bisa dilakukan dengan adanya dukungan anggaran baik dari pemerintah maupun pihak swasta untuk melaksanakan pembinaan dan tahapan berikutnya.

"Berkaca dari daerah lain, bantuan anggaran tidak hanya dari pemda, tapi dari perusahaan-perusahaan lain yang ikut mendukung," kata dia.

Baca juga: MTQ Aceh ke-37 di Pidie Jaya: Aceh Tengah Tampil di Enam Cabang pada Hari Ketiga

Kebutuhan Dukungan dan Kolaborasi

Selain itu, perlu adanya kolaborasi antara Lembaga pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Persaudaraan Qari-Qariah dan Hafiz-Hafizah (IPQAH) serta Dinas Syaitu Islam.

Ia juga mengusulkan jadwal MTQ tingkat kabupaten diupayakan lebih cepat agar persiapan pembinaan bisa lebih awal.

"Jadwal MTQ kabupaten sebelum covid 19, dilaksanakan pada tahun genap, beberapa tahun ini kan berubah," jelasnya.

Meski demikian, ia berharap MTQ ke 38 di Kabupaten Abdyaa, Kafilah Aceh Tengah dapat kembali lebih baik dengan dukungan semua pihak.

Diketahui, empat peserta Aceh Tengah berhasil masuk babak final pada MTQ Aceh 2025 adalah:

• Ahlin Mutuah sebagai Juara II Cabang Khat Kontemporer Putra
• Rafika Sahara sebagai Juara III Cabang Tilawah Remaja Putri
• Aulia Iska sebagai Juara III Cabang Tilawah Cacat Netra Putra
• Yasarah sebagai harapan Tilawah Dewasa Putri. (*)

Baca juga: Seminar Al-Quran MTQ Aceh Ke-37 di Pidie Jaya, Prof Said Agil Kupas Pentingnya Pemahaman Al-Quran