Berita Nasional

Didong Dalam Trans Jakarta: Beli Dua Tiket Dengan Kabri Wali

Penulis: Fikar W Eda
Editor: Jafaruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabri Wali (kanan) dalam pertunjukan didiong Tarns Jakarta

Kabri Wali  mengernyitkan dahi saat mendengar alasan saya soal efektivitas dan efisiensi tadi.

Saya katakan, PGC lebih efektif karena gedung tersebut memiliki areal parkir yang luas terdiri dari tujuh lantai.

Baca juga: Putra Aceh Kombes Anissullah Raih Penghargaan Bintang Bhayangkara Nararya dari Presiden Jokowi

Seluruh pengisi acara, termasuk pembimbing dan dosen penguji tidak terlalu sulit mencari tempat parkir.

Sebab antara lokasi parkir dan stasiun keberangkatan terletak dalam satu gedung.

Efisien, karena waktu yang dibutuhkan untuk mencapai PGC juga tidak terlalu jauh dari pusat kota.

Awalnya direncanakan bus yang digunakan jalur Cililitan-Ancol. Kedengarannya lebih elok, karena Ancol adalah tempat wisata.

“Kenapa tidak jadi?” tanya Kabri Wali yang siang itu mengenakan kaos oblong putih.

“Bus ke Ancol tidak semuanya memiliki dua gerbong.

Sementara untuk pertunjukan ini kita butuh bus dua gerbong.

Memang ada yang dua gerbong, tapi pulangnya dari Ancol ke Cililitan harus transit di terminal Kampung Melayu. Ini menyulitkan kita,” kata saya.

Baca juga: Dito Ariotedjo Menpora Siap Penuhi Panggilan Kejaksaan Agung, Berikut Kasusnya

Sebelum mengajak Kabri,  saya sudah terlebih dahulu melakukan survei dengan seorang teman, Iyas T  Brow, anak Aceh yang mahir menari tari Aceh, seudati, rapai geleng, dan meniup serune kalee, alat musik Aceh.

Saya mengajak Iyas untuk menggesek biola dalam pertunjukan tugas karya penciptaan ini.

Tentu akan memberi warna lain dari sebuah pertunjukan didong.

Bus yang kami tunggu tiba. Petugas stasiun Cililitan meneriakkan untuk segera naik ke bus jurusan Grogol.

Sebelum naik, saya mengambil beberapa gambar dengan kamera untuk merekam suasana stasiun.

Halaman
1234