Dalam seni didong, harus ada dua grup yang saling bertanding puisi.
Masing-masing grup mencoba menundukkan lawannya dengan puisi yang mengena dan enak didengar.
Sebab puisi tersebut didendangkan dalam iringan bunyi-bunyi yang keluar dari tepukan tangan dan tepukan bantal atau kanvas kecil.
Singkite dalam bahasa Gayo berarti milik kita, bermarkas di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Personilnya adalah para perantau atau urbanis dari Gayo, etnis yang mendiami dataran tinggi di Provinsi Aceh.
Baca juga: Dito Ariotedjo Menpora Siap Penuhi Panggilan Kejaksaan Agung, Berikut Kasusnya
Seperti halnya Singkite, personil grup Bintang Duta juga para urbanis Gayo.
Mereka sebagian adalah karyawan perusahaan swasta.
Pertandingan didong antara Singkite dan Bintang Duta merupakan pertarungan kaum urbanis Gayo di ruang publik Trans Jakarta, moda angkutan kaum urban ibukota.
Pertunjukan "didong jalu" atau didong tanding itu merupakan rangkaian puncak tugas akhir saya di program S2 Seni Urban dan Industri Budaya pada Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Pertunjukan ini bertajuk "Jakarta Dalam Didong Dalam Trans Jakarta." Humas Trans Jakarta, Sri Dewi Ulina, yang ikut mengatur dan memastikan ketibaan bus Trans Jakarta di stasiun Cililitan, mengaku surprise dengan pertunjukan tersebut,
karena baru pertama kali dan satu-satunya sejak moda angkutan tersebut beroperasi.
Trans Jakarta rute PGC-Grogol sudah tiba di stasiun itu dan siap mengantarkan seluruh calon penumpangnya,
Baca juga: BRI Liga 1 2023/2024 Dewa United vs Arema FC, Prediksi Pertandingan, Preview Tim, dan Susunan Pemain
termasuk kelompok Singkite Ciputat dan Bintang Duta yang tampak mencolok dengan warna pakaiannya yang cerah.
Pintu bus terkuak lebar, Devie Komala Syahni, yang diserahi tugas koordinator penyelenggara pertunjukan,
memberitahu seluruh penumpang dengan cara berteriak, agar tim peliput, dan pemain didong masuk dalam bus Trans Jakarta secara berurutan dan tidak berdesak-desakan.