Fadhlullah mengatakan bahwa sesuai arahan Gubernur, seluruh pimpinan daerah, Forkopimda, dan aparatur di Aceh harus berkomitmen serta bekerja nyata untuk mewujudkan Aceh yang benar-benar islami.
"Semua pimpinan daerah, Forkopimda, dan aparatur berpegang teguh pada keyakinan bahwa Islam adalah solusi bagi kehidupan, bukan masalah. Khususnya di Aceh," ujar Fadhlullah.
Ia menegaskan bahwa seluruh pemimpin daerah harus bersungguh-sungguh menepati janji dan sumpah mereka sebagai pemimpin untuk membumikan Islam dalam segala aspek kehidupan.
Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk Faisal Ali, atau yang akrab disapa Lem Faisal, juga turut menyampaikan tausiah dalam forum tersebut.
Lem Faisal menyampaikan rasa syukur kepada Allah serta berterima kasih kepada Gubernur Aceh atas penyelenggaraan rapat koordinasi ini.
Ia menilai bahwa rapat koordinasi yang melibatkan unsur pemerintahan secara lengkap, yang secara khusus membahas kewajiban utama seorang Muslim, yakni shalat, belum pernah digelar sebelumnya.
"Selama kami di MPU, setahu kami belum pernah ada rakor khusus membahas pelaksanaan Syariat Islam seperti ini," kata Lem Faisal.
Ia menekankan bahwa mendirikan shalat adalah kewajiban utama bagi seluruh Muslim sebagai bagian dari rukun Islam.
Oleh karena itu, penegakan Instruksi Gubernur ini selayaknya disambut dengan sukacita.
"Apapun kemajuan yang ingin dicapai Aceh, sudah sepatutnya menempatkan penegakan shalat sebagai prioritas utama. Insyaallah, apabila ini sanggup kita lakukan bersama, maka Aceh akan semakin baik, dan Syariat Islam akan semakin kuat," pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com
Baca juga: Bupati Aceh Tengah Haili Yoga Ikut Shalat Tarawih di Masjid Nurul Iman Kampung Burni Bius Silih Nara