Tak hanya itu, Devi juga mengungkapkan selain dua faktor tersebut masih banyak faktor lain yang juga mempengaruhi angka kemiskinan tersebut.
"Dari dua faktor tersebut banyak lagi variabel yg dapat mempengaruhi angka kemiskinan", sambung Devi.
Dengan fokus pada peningkatan pendapatan masyarakat serta pengendalian harga, Bener Meriah diyakini dapat menurunkan angka kemiskinan secara bertahap.
Kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini.
BPS mengingatkan bahwa keberhasilan pengentasan kemiskinan bukan hanya diukur dari penurunan persentase, tetapi juga dari meningkatnya kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Bener Meriah menempati posisi kelima penduduk termiskin di Aceh bukan tanpa sebab.
Keterbatasan lapangan kerja, pendapatan rendah, harga kebutuhan pokok yang fluktuatif, dan beban pengeluaran yang tinggi menjadi penyebab utamanya.
Dengan strategi yang tepat, potensi daerah ini dapat dioptimalkan untuk membawa masyarakat keluar dari jerat kemiskinan.
Berikut daftar 5 kabupaten/kota dengan jumlah dan persentase penduduk miskin teratas (tahun 2024):
- Kabupaten Aceh Singkil: 19,06 persen
- Kabupaten Pidie: 18,59 persen
- Kabupaten Gayo Lues: 18,30 persen
- Kabupaten Pidie Jaya: 18,28 persen
- Kabupaten Bener Meriah: 18,18 persen
(TribunGayo.com/Kiki Adelia)
Baca juga: YARA Silaturahmi ke Kantor Tribun Gayo dan PWI Bener Meriah, Ini Isu yang Dibahas
Baca juga: Status Masih Waspada, Pengibaran Merah Putih di Gunung Berapi Burni Telong Bener Meriah Ditiadakan
Baca juga: Sempat Bantah Hasil Kematian Sutrisman di Bener Meriah, Keluarga Kini Terima Lapang Dada