Berita Bener Meriah Hari Ini

Antropolog Dr Puspitawati dan Penyair L K Ara Tinjau Masjid An Nur Delung Tue Bener Meriah

Masjid An Nur Delung Tue, Bener Meriah merupakan salah satu masjid tertua di Tanah Gayo, dibangun pada tahun 1928.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Sri Widya Rahma
ISTIMEWA
MASJID AN NUR - Kunjungan Antropolog dan penyair ke Masjid An Nur Delung Tue, yang terletak di Kampung Delung Asli, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Rabu (12/11/2025). Kunjungan kedua tokoh itu difasilitasi Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bener Meriah. 

Ringkasan Berita:
  • Antropolog Dr. Puspitawati dan Sastrawan Nasional L K Ara melakukan penelusuran sejarah ke Masjid An Nur Delung Tue, Kabupaten Bener Meriah
  • Masjid An Nur Delung Tue merupakan salah satu masjid tertua di Tanah Gayo, dibangun pada tahun 1928. 
  • LK Ara menyebut kegiatan ini sebagai upaya pendokumentasian sejarah lisan, arsitektur tradisional, dan nilai-nilai spiritual masyarakat Gayo, agar warisan tersebut tidak hilang ditelan zaman.

Laporan Wartawan Tribun Gayo.com Fikar W Eda | Bener Meriah

TribunGayo.com, REDELONG - Antropolog Dr Puspitawati dan Sastrawan Nasional LK Ara telusuri jejak sejarah Masjid An Nur Delung Tue, Kabupaten Bener Meriah, Rabu (12/11/2025).

Kunjungan kedua tokoh itu difasilitasi Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bener Meriah.

Masjid An Nur Delung Tue, salah satu masjid tertua di Tanah Gayo yang dibangun pada tahun 1928.

Baca juga: LK Ara Kenang Sejarah Terjemahan Didong Kemara yang Dibacakan Renny Djayoesman

Pendokumentasian Sejarah dan Nilai Budaya Gayo

LK Ara dalam pesannya kepada TribunGayo.com pada Rabu (12/11/2025), mengatakan kunjungan ini merupakan bagian dari upaya mendokumentasikan sejarah lisan, arsitektur tradisional, dan nilai-nilai spiritual yang membentuk identitas masyarakat Gayo.

"Kami disambut oleh reje kampung, tokoh masyarakat, dan ulama setempat yang menjelaskan perjalanan panjang masjid tersebut sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial, " Kata LK Ara, penyair produktif Indonesia. 

Kolaborasi Ilmu Pengetahuan dan Sastra

Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bener Meriah, Sulaiman, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk kolaborasi antara ilmu pengetahuan dan kesusastraan.

“Kita ingin agar sejarah lokal seperti Masjid An Nur tidak sekadar diingat, tapi ditulis, diteliti, dan dihidupkan kembali dalam karya-karya ilmiah dan sastra,” ujar Sulaiman seperti dikutip LK Ara

Pandangan Antropologis Dr Puspitawati

Dr Puspitawati menilai bahwa keberadaan Masjid An Nur memiliki dimensi antropologis yang istimewa.

“Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tapi juga ruang sosial yang membentuk karakter masyarakat Gayo tempat berkumpul, belajar, dan bermusyawarah,” katanya.

Baca juga: Tradisi Betawi dan Pembacaan Puisi LK Ara Membuka PPN XIII di TIM

LK Ara: Masjid Sebagai Puisi yang Didirikan dengan Iman

Sastrawan senior LK Ara yang lahir di Takengon mengungkapkan kesannya secara puitis.

“Masjid An Nur adalah puisi yang didirikan dengan iman. Di sini kayu menjadi doa, menara menjadi syair, dan lantainya menyimpan langkah-langkah para alim yang menanamkan cahaya,” ujar LK Ara dengan nada haru.

Ia menambahkan, pengalaman ziarah ke masjid tua tersebut akan melahirkan inspirasi baru dalam puisinya tentang Gayo.

“Setiap tempat suci punya bahasa sendiri. Saya ingin menuliskannya agar anak-anak Gayo di masa depan tahu dari mana cahaya itu berasal,” tambahnya.

Masjid An Nur, Simbol Keuletan dan Spiritualitas

Masjid An Nur Delung Tue, dengan arsitektur kayu berukir dan menara tua yang masih berdiri kokoh, kini menjadi simbol keuletan dan spiritualitas masyarakat setempat.

Ia bukan hanya rumah ibadah, tetapi juga monumen hidup yang menyatukan iman, tradisi, dan kebersamaan lintas generasi. (*) 

Baca juga: Aktor, Sutradara dan Penyair Jose Rizal Manua Baca Puisi LK Ara di PDS HB Jassin

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved