Berita Bener Meriah Hari Ini

Tingkat Kemiskinan di Bener Meriah Turun Menjadi 16,20 Persen Tahun 2025

Tingkat kemiskinan di Bener Meriah turun menjadi 16,20 persen pada tahun 2025, dari sebelumnya 18,18 persen di 2024.

Penulis: Bustami | Editor: Sri Widya Rahma
Dokumen Kominfo
ANGKA KEMISKINAN - Foto diri Bupati Bener Meriah Ir Tagore Abubar. Tingkat kemiskinan di Kabupaten Bener Meriah mengalami penurunan menjadi 16,20 persen di tahun 2025. 
Ringkasan Berita:
  • Tingkat kemiskinan di Bener Meriah turun menjadi 16,20 persen pada tahun 2025, dari sebelumnya 18,18 persen di 2024.
  • Penurunan ini merupakan hasil upaya pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Ir Tagore Abubakar dan Wakil Bupati Ir Armia.
  • BPS Bener Meriah menilai penurunan kemiskinan menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan berkurangnya disparitas ekonomi.
  • Namun, Indeks Perubahan Harga (IPH) daerah mengalami deflasi minus 3,42 persen pada awal November 2025.

Laporan Wartawan Tribun Gayo Bustami | Bener Meriah

TribunGayo.com, REDELONG - Tingkat kemiskinan di Kabupaten Bener Meriah mengalami penurunan menjadi 16,20 persen di tahun 2025.

Hal ini tak lepas dari campur tangan Bupati Bener Meriah, Ir Tagore Abubakar dan Wakil Bupati Ir Armia.

Bener Meriah menunjukkan tren positif dalam upaya pengentasan kemiskinan, tapi otoritas statistik daerah memberikan catatan penting terkait kondisi deflasi (penurunan harga) yang terjadi di awal November. 

Tren positif kemiskinan dan perkembangan indeks perubahan harga (IPH) ini menjadi fokus utama dalam evaluasi kinerja ekonomi daerah menjelang tahun anggaran 2025.

Baca juga: Bener Meriah Berada di Urutan ke 5 Penduduk Termiskin di Aceh, BPS: Banyak Faktor

Data BPS Bener Meriah

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya penurunan signifikan pada persentase kemiskinan di Bener Meriah.

Angka kemiskinan diproyeksikan menurun dari 18,18 persen (data BPS 2024) menjadi 16,20 persen (data BPS 2025). 

Penurunan ini mengindikasikan bahwa upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi disparitas ekonomi mulai membuahkan hasil.

"Jika dilihat dari segi kemiskinan, kita melihat ada tren positif yang jelas karena adanya penurunan persentase kemiskinan," ujar Kepala BPS melalui Staf Bidang Publikasi, Taufik, saat diwawancarai TribunGayo.com, di Ruang Lobby BPS Bener Meriah, Jumat (14/11/2025).

Baca juga: Tekan Angka Kemiskinan, Pemkab Bener Meriah Mulai Kembangkan Nilam di Pintu Rime Gayo

IPH Bener Meriah Mengalami Deflasi

Menurut Taufik, meskipun penurunan kemiskinan adalah kabar baik, otoritas statistik menyoroti kondisi IPH yang justru bergerak ke arah deflasi pada minggu pertama November ini, dengan angka minus 3,42 persen.

"Deflasi ini terjadi ketika terjadi penurunan harga barang dan jasa secara umum," bebernya.

Ia merincikan jika kontributor terbesar dalam deflasi ini berasal dari komoditas pangan, seperti cabai merah, menjadi penyumbang andil terbesar.

Hal ini kemungkinan besar akibat panen raya yang meningkatkan pasokan secara drastis, sehingga harga turun dari sekitar Rp 50.000 per kilogram (Kg) menjadi Rp 40.000 per kg, selain itu ada beras dan daging ayam.

IPH Justru Diperlukan

Kata Taufik, deflasi atau inflasi di bawah batas aman, bukanlah indikator ekonomi yang ideal.

Ia menjelaskan bahwa inflasi yang sehat dan aman justru diperlukan untuk mendorong perputaran ekonomi dan permintaan. 

"Inflasi yang aman itu berada di kisaran 1,5 persen sampai 3,5 persen, tapi malah terkadang kita butuh inflasi, bukan deflasi.

Karena ketika terjadi inflasi yang terkontrol, itu menunjukkan adanya permintaan dan perputaran ekonomi yang baik," pungkasnya. (*)

Baca juga: Wabup Aceh Tengah Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Sosialisasi Sekolah Rakyat Bersama Kemendagri

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved