Berita Bener Meriah
Gustira Monita Penerima Beasiswa Rusia Asal Bener Meriah, Mengajar Eskul di SD untuk Ongkos ke Rusia
Lebih setahun Gustira Monita mengajar di SD di Bener Meriah, tapi ia merahasiakan besaran honor yang ia terima untuk menempuh pendidikan S2 di Rusia
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
Lalu pada 2013, lahira karya “Pemanis, Renah Renoh, Cererek.” Pada 2014 tercipta “Garipo, Tiketa Keti.”
Pada 2015 tari “Kupi, Payung.” Karya pada 2016 “Mungaro, Rempak, Jenyong.” Tahun 2017 lahir “I Pemah Lut Iyo, Redek, Nipak, Rembune,” dan “Aman Dimot.”
Tahun 2018 tercipta “Birah Panyang, Lelawah, Me Or.” Tahun 2019 tercipta tari “Party Jompo, Ketibung.” Khusus “Ketibung” diikutkan dalam World Dance Day, International Dance Day.
Tahun 2020 ini, Gustrira melahirkan karya “Kupia.”
“Ketibung” adalah tari kreasi baru, terinspirasi dari kebiasaan permepuan Gayo yang memainkan bunyi air saat berada di sungai atau danau.
Gustira menguasai banyak instrumen, seperti perkusi, gitar, biola, alat musik tradisional Gayo, teganing, canang, gong. Bahkan sudah bisa gamelan Jawa dan gondang Batak.
Baca juga: Curi Mesin Potong Rumput dan Pompa Air, Dua Warga Bener Meriah Ditangkap
Memilih ISI Yogyakarta, awalnya direkomendasikan oleh sang kakak, setelah melihat bakat dan kecenderungan dirinya dalam bidang seni.
“Saya mencita-citakan membangun sebuah studio tari. Saya ingin mengembangkan pengetahuan saat pulang ke kampung halaman. Banyak hal yang bisa dipetik dari dunia kesenian dalam membangun karkater jiwa manusia,” ujarnya.
Selama menuntut ilmu di Yogya, Gustira aktif di Seuraya (Seuniman Rapa'i Aceh Yogyakarta), Sanggar Cut Nyak Dhien Yogyakarta, Sanggar Lungun Gayo Yogyakarta, Burni Telong Etnik Gayo,
Sanggar Mayang Serungke Bener Meriah, Sarkem Percussion Yogyakarta, Gerakan Surah Buku Yogyakarta, dan Pendiri Gayo Arts Studio.
Gustira meraih sejumlah prestasi, antara lain Juara 1 Vokal Grup Pelajar (2011-2013), Duta Wisata Bener Meriah, kategori Favorit 2015,
Baca juga: 150 Tahun Jakarta Golf Club Dirayakan dengan Pertunjukan Seni dan Kopi Gayo
Juara 1 Festival Musik Etnik Kolaborasi Modern- Sabang Fair 2016, Juara 1 (berturut-turut) Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional Cabang Catur Tunggal Putri 2013-2016,
Cipta dan Baca Puisi Malam Puncak Kemerdekaan RI-GOS Takengon, 2014-2015, dan Pimpinan Produksi Pergelaran Karya Tugas Akhir ISI Yogyakarta 2019.
Gustira menjadi lebih istimewa, karena ia juga seorang pemain olah raga catur andal. Selama tiga tahun berturut, 2013-2016, menjadi Juara 1 Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional Cabang Catur Tunggal Putri.(*)
Baca juga: Buka Festival Seni Budaya Gayo, Wabup Gayo Lues: Anak Laki Harus Bisa Tari Saman, Seberu Tari Bines