Sejarah Gayo
Catatan Veteran Gayo di Medan Area (2): Pasukan Ilyas Leube Diserang Mendadak di Pangururan Samosir
Seorang veteran Gayo, HM Kasim Amin, ikut di barisan depan pada pertempuran melawan sekutu di Medan Area, menuliskan catatannya dalam tulisan tangan.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
Sesampainya pasukan ini di Pangururan terus dilakukan penangkapan terhadap 100 orang yang dianggap anti republik dan pengacau tanpa terjadi pertumpahan darah.
Setelah dua malam di sana dan ketika akan pulang mereka itu mengadakan perayaan-perayaan dan menyembelih kerbau. Sampai jauh malam barulah perayaan itu usai.
Paginya jam 6.00 pagi datang seorang utusan mengantar sepucuk surat kepada Tengku Ilyas Leube yang mengatakan bahwa akan ada musuh datang menyerang.
Tidak lama sesudah itu sekonyong-konyong datanglah orang-orang Toba menyerbu pasukan kita dan terjadilah pertempuran tembak menembak dan tetak menetak dengan pedang.
Baca juga: Bongkar Arsip Abad ke-18, Raja Raya Simalungun Pernah Berguru Gayo untuk Melawan Kolonial Belanda
Sebanyak 27 orang penyerbu itu tewas dan di pihak kita pun ada jatuh korban yang mati dan luka-luka.
Teungku Ilyas Leube selamat.
Oleh karena musuh ternyata lebih kuat, akhirnya pasukan kita menyerah diantaranya ada 8 orang yang dapat melarikan diri ke tepi danau dan terus ke Merek.
Bagaimana kesudahannya dengan penumpasan terhadap pembangkang-pembangkang dari Toba ini tidak lagi diketahui.
Tetapi yang nyata rombongan Tengku Ilyas Leube dapat menyelamatkan diri keluar dari Pulau Samosir.
Sebagian ada yang kemerek dan sebagian lagi melalui Tarutung.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/HM-Kasim-AMin.jpg)