Demo RSUD Takengon
Penuh Haru, Nakes Curhat : “Harga BBM Berkali Kali Naik, Tapi Gaji Kami Tidak Naik”
Ratusan Nakes tersebut menyampaikan bahwa intensif mereka selama tujuh bulan belum dicairkan dan jasa medis penanganan Covid-19 juga belum dicairkan.
Penulis: Romadani | Editor: Budi Fatria
Tuntutan ratusan tenaga kerja (nakes) mereka sampaikan di hadapan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru Takengon, Jumat (4/11/2022).
Setelah menunggu sekitar 40 menit lamanya menunggu, Direktur RSUD Datu Beru Takengon dr Gusnarwin ikut menemui massa dari tenaga kesehatan.
Baca juga: BREAKING NEWS : Ratusan Nakes Demo di RSUD Datu Beru Takengon
Amatan TribunGayo.com, para Nakes yang menggelar demo berkali-kali berteriak untuk meminta dr Gusnarwin keluar menemui massa.
Informasi yang diperoleh dari staf RSUD Datu Beru Takengon bahwa dr Gusnarwin sedang melaksanakan operasi terhadap pasien RS tersebut.
Setelah selesai melakukan operasi akhirnya dr Gusnarwin keluar dan menemui massa.
Hal itu langsung dijawab oleh Direktur RSUD Datu Beru Takengon bahwa pihaknya akan memenuhi tuntutan itu selama satu pekan.
"Kasih saya waktu untuk koordinasi dengan Pimpinan Daerah Aceh Tengah," kata Gusnarwin.
Layanan ikut terganggu
Informasi lain diperoleh menjelaskan, aksi demo tenaga kesehatan di RSUD Datu Beru Takengon ikut terganggu layanan kesehatan kepada pasien dan masyarakat yang berobat di rumah sakit pemerintah tersebut.
Mereka yang demo dari berbagai ruangan bertugas di rumah sakit.
Namun sementara pada beberapa ruangan yang tersedia hanya tinggal mereka dari pegawai dari PNS/ASN.
Dalam aksi demo itu, mereka ikut meneriakan yel-yel.
Turut pula dikawal ketat pihak kepolisian dari Polres Aceh Tengah.
Perwakilan massa Afrizal menyampaikan, lima point tuntutan sebagai berikut:
1. Menuntut dibuka formasi PPPK medis dan non medis
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Demo-Nakes-Aceh-Tengah-2.jpg)