Berita Viral

445 Juta Uang Wanita Cantik Ini Melayang Gegara Beli Barang Pakai Aplikasi di HP

Wanita cantik yang merupakan ibu rumah tangga ini tergiur dengan iklan penawaran blender gratis oleh aplikasi belanja online.

Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Budi Fatria
Soha.vn
445 Juta Uang Wanita Cantik Ini Melayang Gegara Beli Barang Pakai Aplikasi di HP 

445 Juta Uang Wanita Cantik Ini Melayang Gegara Beli Barang Pakai Aplikasi di HP

TRIBUNGAYO.COM - Nasib malang menimpa seorang wanita cantik yang ingin mendapatkanbarang yang dibeli melalui aplikasi belanja online.

Namun, bukan barang yang wanita ini dapatkan, melainkan uang sejumlah Rp 445 juta raib dari tabungannya.

Pasalnya tabungan wanita cantik ini raib gara-gara aplikasi aneh yang di instalnya untuk mendapatkan sebuah barang belanjaan.

Wanita cantik yang merupakan ibu rumah tangga ini tergiur dengan iklan penawaran blender gratis oleh aplikasi belanja online.

Akhirnya wanita ini pun mengunduh aplikasi aneh tersebut di HPnya, dan nahas uang miliknya sebesar Rp 445 Juta itu hangus dan blender pun tak ia dapatkan.

Melansir dari Soha.vn pada Jumat (16/6/2023) Setelah menginstal aplikasi aneh di ponselnya, wanita baru menyadari bahwa dia telah membuat sebuah kesalahan.

Ketika perkiraan jumlah lebih dari 700 juta VND atau setara Rp 445 juta di rekening banknya telah lenyap begitu saja.

Awalnya Ms. Zheng (30 tahun) di China , saat searching  di Internet baru-baru ini, ia membaca iklan untuk platform ritel di Instagram.

Iklan tersebut mengatakan bahwa pelanggan yang melakukan pembelian apa pun di platform ritel ini akan menerima blender gratis senilai $80 atau setara Rp 1.1 Juta.

Penasaran dengan iklan tersebut, Ms. Zheng dengan cepat mengklik tautan unduhan aplikasi.

Setelah 4 hari, Zheng memesan beberapa buah dan sayuran di aplikasi ini, dengan total lebih dari 700.000 VND atau Rp 445 juta .

Namun, saat dia menautkan kartu banknya ke aplikasi pembayaran, dia menerima pesan kesalahan.

Menghubungi layanan pelanggan melalui WhatsApp, Zheng diminta untuk mencoba tautan tersebut beberapa kali lagi.

Saat login kedua, ponsel Zheng dimatikan. Baru setelah telepon dihidupkan ulang, pekerja kantor wanita itu menyadari bahwa teleponnya telah dibajak.

"Saya melihat secara langsunh layar dikontrol secara otomatis, jadi saya mencoba menelepon bank tetapi dengan cepat terputus.

Saya juga tidak dapat menghentikan otorisasi pembayaran atau mengakhiri transaksi," kata Zheng.

Hanya dalam waktu singkat, scammer melakukan 6 transfer uang dari akunnya, setiap kali sekitar 5.000 USD (lebih dari 117 juta VND).

Zheng memperkirakan kerugian totalnya hampir 29.877 USD (lebih dari 700 juta VND).

Zheng kemudian menggunakan telepon keluarga lain untuk menghubungi bank dan polisi.

Penyelidik dengan cepat menyatakan Zheng telah menjadi korban penipuan yang canggih.

wanita di china uangnya raib gara-gara aplikasi aneh di Hpnya
Seorang wanita di china uangnya raib gara-gara aplikasi aneh di Hpnya (Soha.vn)

Korban serupa dengan Zheng, Ms. Xu (50 tahun, di Singapura) juga ditipu karena tabungannya lebih dari 880 juta dong saat memesan durian untuk keluarganya secara online.

Menurut Ms. Xu telah membaca iklan Facebook tentang promosi durian.

Tertarik dengan promosi yang menarik, 1kg durian Musang King hanya seharga 6 SGD/kg (sekitar 105.000 VND/kg), wanita tersebut menghubungi penjual untuk memesan durian untuk keluarganya.

Setelah mengonfirmasi informasi seperti waktu pengiriman, penjual menanyakan nomor telepon Ms. Xu dan mengatakan bahwa perwakilan layanan pelanggan akan menghubunginya.

Tidak lama kemudian, seseorang yang mengaku sebagai customer service memintanya untuk mengunduh aplikasi E2 Mall.

Setelah mengunduh aplikasi, Ms. Xu kembali diminta memasukkan informasi pribadi untuk mendaftar sebagai anggota, termasuk informasi perbankannya, ke dalam aplikasi.

Hanya ketika dia mencoba menggunakan PayNow untuk membayar makanannya keesokan harinya, Xu menyadari bahwa dia telah ditipu dengan jumlah hingga 50.000 SGD (lebih dari 880 juta VND setara Rp 559 juta.

Wanita di tipu 2
Ilutrasi penipuan online (Soha.vn)

Untuk menghindari menjadi korban penipuan serupa, pakar keuangan menyarankan orang untuk berhati-hati dengan lampiran, kode QR, atau tautan ke platform online melalui email atau teks.

Selain itu, saat perlu mengunduh aplikasi, pengguna hanya boleh mengunduh aplikasi dari App Store Apple dan Google Play Store untuk memastikan keamanan.

Pasutri Ini Kehilangan Tabungan Rp 1,1 Miliar Gara-gara Link di WA

Melansir dari Kompas.com Beberapa waktu lalu viral video pasangan suami istri kehilangan uang Rp 1,1 miliar di rekening karena meng-klik link lewat WhatsApp (WA), di Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tengah, Kota Padang, Sumatera Barat.

Dari video yang diunggah akun instagram @duniapunyacerita, di dalam video, korban menjelaskan bahwa dia mendapatkan pesan WA bahwa ada perubahan biaya transfer.

Lewat WA juga, korban diberikan sejumlah pertanyaan.

"Saya dapat WA, ada perubahan transaksi katanya. Saya ditanya lewat WA itu, apakah jarang transaksi. Karena kalau jarang transaksi akan dipotong Rp 150.000 per bulan," kata pria dalam video itu.

Dalam unggahannya, akun tersebut menulis caption bahwa korban masih bisa menyelamatkan uang mereka di dalam tabungan sebesar Rp 14 juta.

Kronologi kejadian

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumbar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu mengatakan, pasangan suami istri dalam video itu telah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Sumbar pada Rabu (31/5/2022).

Satake menjelaskan, peristiwa ini berawal pada Rabu, sekira pukul 14.00 WIB, sewaktu korban berada di rumah, dia mendapatkan chat WA pemberitahuan tentang perubahan biaya transfer di bank.

Lalu korban dikirimi formulir dan link oleh pelaku. Korban kemudian mengeklik link dan masuk ke dalam link yang diberikan pelaku.

Di sana, korban mendaftarkan username, password, dan pin. Kemudian korban mendapatkan SMS dari pihak perbankan berupa kode OTP dan link.

Link yg diberikan pihak bank kemudian disalin ke link yang diberikan oleh pelaku lewat WA.

Setelah itu korban mendapatkan notifikasi aplikasi Brimo, di mana adanya pembayaran BRIVA atas nama korban sebesar Rp 300.000 dan adanya transfer dari aplikasi BRIMO sebesar Rp 250 juta serta beberapa transaksi lainnya.

Sehingga korban mengalami kerugian mencapai Rp 1,1 miliar lebih.

(TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)

Update berita lain di Tribungayo.com dan GoogleNews

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved