Berita Nasional

Didong Dalam Trans Jakarta: Kabri Wali Telah Berdidong Sampai Prancis, Jepang  dan China

Kabri Wali adalah ceh utama Bintang Duta, grup didong  yang didirikan pada tahun 2000. Grup ini berdomisili di Cibubur Jakarta Timur.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
TribunGayo.com
Kabri Wali (kedua dari kanan) bersama Ceh Dasuki dan grup Bintang Duta dalam Trans Jakarta, berdidong. 

Pertunjukan  didong biasanya diawali dengan menarik undian untuk menentukan grup mana yang terlebih dahulu tampil.

Masing-masing grup diberi kesempatan 15 menit untuk mendendangkan puisi.

Selanjutnya digantikan grup kawan dengan durasi waktu juga 15 menit.

Begitu seterusnya sampai didong dinyatakan berakhir.

Pergantian antar grup, ditentukan oleh seorang pengatur waktu dengan membunyikan “canang”  sebagai tanda.

Grup Singkite selama latihan melengkapi pertunjukannya dengan suling dan perkusi.

Menyertakan instrumen musik dalam pertunjukan didong jalu lazim dikerjakan para ceh didong.

Baca juga: Didong Jalu dalam Trans Jakarta: Kedatangan Urbanis Gayo di Ibukota Negara

Grup Teruna Jaya terkenal dengan seruling maut yang ditiup pada permulaan didong.

Ceh To'et acap memainkan akordion.

Winar Bujang melengkapinya dengan rebana dan sebagainya.

Grup yang bertanding, mengawali pertunjukannya dengan tahapan sebagai berikut: Sare, yaitu koor pembuka yang meriah. 

Persalaman, puisi yang menyampaikan salam dan penghormatan. 

Kisah, puisi berisi tema tertentu, dalam hal ini soal Jakarta dan hiruk pikuknya. 

Tep onem, puisi berisi sindiran. 

Didong morom atau bersimaapen, yaitu didong penutup dilakukan secara bersama oleh kedua grup, untuk saling memaafkan.(*)

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved