Berita Nasional

Didong Dalam Trans Jakarta: Perang Puisi dalam Perut Trans Jakarta

Stasiun keberangkatan bus Trans Jakarta yang berada di lantai dasar Pusat Grosir Cililitan (PGC) mendadak riuh dan padat, pada Minggu, 3 Juni 2012,

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
TribunGayo.com
Pertunjukan pembuka di Stasiun Bus Trans Jakarta PGC Cililitan 

Dalam seni didong, harus ada dua grup yang saling bertanding puisi.

Masing-masing grup mencoba menundukkan lawannya dengan puisi yang mengena dan enak didengar.

Sebab puisi tersebut didendangkan dalam iringan bunyi-bunyi yang keluar dari tepukan tangan dan tepukan bantal atau kanvas kecil.

Singkite dalam bahasa Gayo berarti milik kita, bermarkas di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Personilnya adalah para perantau atau urbanis dari Gayo, etnis yang mendiami  dataran tinggi di Provinsi Aceh.  

Baca juga: Dito Ariotedjo Menpora Siap Penuhi Panggilan Kejaksaan Agung, Berikut Kasusnya

Seperti halnya Singkite, personil grup Bintang Duta juga para urbanis Gayo.

Mereka sebagian adalah  karyawan perusahaan swasta.

Pertandingan didong antara Singkite dan Bintang Duta merupakan pertarungan kaum urbanis Gayo di ruang publik Trans Jakarta, moda angkutan kaum urban ibukota.

Pertunjukan "didong jalu" atau  didong tanding itu merupakan rangkaian puncak tugas akhir saya di program S2 Seni Urban dan Industri Budaya pada Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Pertunjukan ini  bertajuk "Jakarta Dalam Didong Dalam Trans Jakarta." Humas Trans Jakarta, Sri Dewi Ulina, yang ikut mengatur dan memastikan ketibaan bus Trans Jakarta di stasiun Cililitan, mengaku surprise  dengan pertunjukan tersebut,

karena baru pertama kali dan satu-satunya sejak moda angkutan tersebut beroperasi.

Trans Jakarta rute PGC-Grogol sudah tiba di stasiun itu dan siap mengantarkan seluruh calon penumpangnya,

Baca juga: BRI Liga 1 2023/2024 Dewa United vs Arema FC, Prediksi Pertandingan, Preview Tim, dan Susunan Pemain

termasuk kelompok Singkite Ciputat dan Bintang Duta yang tampak mencolok dengan warna pakaiannya yang cerah.

Pintu bus terkuak lebar,  Devie Komala Syahni, yang diserahi tugas koordinator penyelenggara pertunjukan,

memberitahu seluruh penumpang dengan cara berteriak, agar tim peliput, dan pemain didong masuk dalam bus Trans Jakarta secara  berurutan dan tidak berdesak-desakan.  

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved