Berita Nasional

Isi Diskusi di Jakarta, Yusuf Bombang: Rapai Pasee Digelar Warga Secara "Meuripee"

Selama ini pertunjukan Rapai Pasee diselenggarakan selepas panen sawah dengan cara "meuripee" atau saweran oleh warga.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
TribunGayo.com
Seudati dan Rapai Pase Raja Buwah dari Aceh akan tampil menggebrak Panggung Maestro di Gedung Kesenian Jakarta, Kamis (6/7/2023). 

Laporan Fikar W.Eda I Jakarta

TRIBUNGYO.COM, JAKARTA – Selama ini pertunjukan Rapai Pasee diselenggarakan selepas panen sawah dengan cara "meuripee" atau saweran oleh warga.

Pertunjukan dilakukan secara sepontan oleh warga.

Senimannya cukup mendapat uang transport untuk mengangkut rapai.

Informasi ini disampaikan M Yusuf Bombang dalam diskusi seni dalam Panggung Maestro di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Kamis (6/7/2023).

"Rapai Pasee itu biasanya diselenggarakan sendiri oleh warga kampung saat selepas panen sawah.

Baca juga: Seniman Aceh Yusuf Bombang Bicara Seudati dan Rapai Pase Raja Buwah di Panggung Maestro Jakarta

Warga sendiri yang bikin panitia dan mengurusi pertunjukan," kata Yusuf Bombang yang terkenal dengan nama Apa Kaoy.

Setiap pertunjukan Rapai Pasee, menurut Yusuf Bombang, selalu muncul  "Toke" yang mengorder pengelolaan lapangan parkir.

Sehingga panitia penyelenggara biasanya langsung memberi kontrak kepada "Toke" setelah harga disetujui.

Begitu juga dengan munculnya pedagang-pedagang kambuhan, itu menurut Yusuf Bombang dimintai dana sesuai dengan besar kecilnya dagangan mereka.

Pembicara lain dalam diskusi itu Endo Suanda membahas topeng Cirebon, penyelenggara seni Restu I Kusumaningrum.

Baca juga: Seniman Aceh Terima Buku "Hikayat Cangguek Pong Pajoh Kapai" dari Yusuf Bombang

Kemudian Sari Apriliani dari Palembang  Moderator Gustaff H. Iskandar.(*)

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved