Polisi Dor Polisi

Kronologi Tewasnya Bripda Ignatius Diungkap Sang Ayah, 3 Senior Mendadak Datang ke Kamar Anaknya

Sementara Densus 88 telah bersuara, pihak keluarga korban yakni orangtua Bripda Ignatius belakangan turut angkat bicara.

Kolase TribunGayo.com/Pos Belitung
Y Pandi ayah dari Bripda Ignatius Dwi Frisco mengungkap kronologi tewasnya sang putra. 

Kronologi Tewasnya Bripda Ignatius Diungkap Sang Ayah, 3 Senior Mendadak Datang ke Kamar Anaknya

TRIBUNGAYO.COM - Y Pandi ayah dari Bripda Ignatius Dwi Frisco mengungkap kronologi tewasnya sang putra.

Ayah Bripda Ignatius memberikan penjelasan yang berbeda dari yang sebelumnya disampaikan pihak Densus 88.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada Minggu (23/7/2023), Bripda Ignatius Dwi Frisco, yang akrab disapa Riko, ditemukan tewas tertembak di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Usianya yang masih muda, 21 tahun, membuat kepergiannya begitu mengejutkan bagi keluarga dan rekan-rekannya.

Baca juga: Terkuak! Pemicu Cekcok Bripda Ignatius Sebelum Tewas Tertembak di Rusun Polri Cikeas

Menurut keterangan dari Y Pandi, sang ayah, insiden tragis itu terjadi ketika Riko tertembak oleh seniornya menggunakan senjata api.

Penjelasan ini jauh berbeda dari apa yang sebelumnya diutarakan oleh pihak Densus 88.

Isu yang beredar di masyarakat menyebutkan bahwa sebelum terjadinya penembakan, terjadi pertengkaran antara Bripda Ignatius dan seniornya.

Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa pertengkaran tersebut menjadi pemicu insiden tragis tersebut.

Baca juga: SOSOK Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage Meninggal Akibat Ditembak, Pelaku Sesama Anggota Polisi

Meski begitu, Juru Bicara Densus 88 mengambil langkah untuk membantah rumor tersebut, menyatakan bahwa tidak ada pertengkaran yang terjadi sebelum penembakan.

Y Pandi berharap agar pihak berwenang dapat menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.

Dia juga berharap agar peristiwa seperti ini tidak terulang kembali di masa depan.

Berita mengenai tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco ini menjadi sorotan publik, terutama karena perbedaan keterangan yang disampaikan oleh sang ayah dengan pihak berwenang.

Penjelasan dari Y Pandi berbeda jauh dari alibi yang sempat disampaikan pihak Densus 88.

Baca juga: Begini Kata Warga Sekitar Terkait Tewasnya Bripda Ignatius di Rusun Polri Cikeas

Hal tersebut berkaitan dengan pemicu Bripda Ignatius tertembak seniornya dengan senjata api.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari Wartakota, Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menyebut bahwa tidak ada pertengkaran antara Bripda Ignatius dengan seniornya.

"Tidak benar ada penembakan. Tidak ada (pertengkaran)," kata Kombes Aswin Siregar, Kamis (27/7/2023).

Adapun penyebab kematian Bripda Ignatius menurut Kombes Aswin Siregar adalah karena kelalaian pelaku.

Untuk diketahui, pelaku dan korban sama-sama anggota Densus 88.

"Peristiwanya adalah kelalaian, pada saat mengeluarkan senjata dari tas, sehingga senjata meletus dan mengenai anggota lain di depannya," imbuh Kombes Aswin Siregar.

Adapun kini polisi telah menetapkan dua tersangka atas kematian Bripda Ignatius.

"Terhadap tersangka yaitu Saudara Bripda IMS dan Saudara Bripka IG telah diamankan untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut," ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.

Beda Kronologi dari Ayah Korban

Sementara Densus 88 telah bersuara, pihak keluarga korban yakni orangtua Bripda Ignatius belakangan turut angkat bicara.

Dalam wawancara bersama Tribun Pontianak, ayah Bripda Ignatius, Y Pandi menjelaskan detail kronologi kematian putra kesayangannya.

Bertempat di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, Pandi mengungkap detik-detik saat ia mendengar penjelasan dari penyidik kepolisian terkait penyebab kematian Bripda Ignatius.

Momen itu terjadi pada hari Senin (24/7/2023) setelah Y Pandi dan istrinya diminta datang ke Jakarta.

Kala itu Y Pandi hanya diberitahu bahwa Bripda Ignatius sakti keras, bukan meninggal.

Sampai akhirnya Y Pandi dan istri diajak berbincang oleh tim dari Densus 88 guna membicarakan fakta sebenarnya.

"Sampai pada sebelum kami ketemu anak kami, setelah itu pimpinan dari tim Densus dan penyidik Densus 88 memanggil kami di sebuah ruangan untuk menyampaikan hasil kronologi kejadian," ungkap Y Pandi.

Namun sebelum memulai pembicaraan, Y Pandi izin untuk merekam percakapannya dengan anggota Densus 88 itu.

Beruntung, pihak Densus 88 pun mengizinkan Y Pandi merekam pembicaraan mereka.

"Saya sampaikan 'sebelum bapak ibu menyampaikan ini, saya izin rekam dulu.

Hari ini oke saya dengar bapak-bapak menyampaikan saya paham, tapi besok lusa ketika saya pulang bawa jenazah anak saya.

Belum tentu saya menjawab apa yang diminta keluarga saya, kronologi kejadiannya bagaimana, dengan adanya rekaman ini saya enggak bicara lagi, ini rekamannya, itu bukti konkret'. Mereka bersedia direkam," kata Y Pandi.

Dari perbincangan itu terkuak kronologi tewasnya Bripda Ignatius.

Yakni kejadian bermula saat tiga senior Bripda Ignatius mendadak datang ke kamar Riko.

Gara-gara ada pertengkaran dan kesalahpahaman, ketegangan pun terjadi antara Bripda Ignatius dengan seniornya.

Hingga akhirnya Bripda Ignatius terkena tembakan dari seniornya itu.

"Ada yang menyampaikan bahwa kronologi anak saya ini awalnya dari seniornya ada tiga, seniornya datang ke kamar dia (Riko).

Menurut berita, mungkin ada pertengkaran atau ada mungkin sedikit kesalahpahaman dengan anak saya dengan tiga seniornya ini tadi.

Tidak sengaja seniornya mengambil senpi yang ada di tas, terus tidak sengaja senpi ini meledak dan mengenai korban," ujar Y Pandi.

Dari rekaman tersebut, Pandi pun mengetahui hasil pemeriksaan dari jenazah putranya.

Bahwa ada peluru yang tembus sehingga menyebabkan belakang telinga Bripda Ignatius terluka hingga bolong lalu dijahit.

"Tepatnya dari batang leher telinga kiri ini tembus ke bawah telinga kanan, dengan luka yang ada, senjata tadi itu artinya anak saya luka terluka tembakan.

Kemudian anak saya seketika jatuh dan sepertinya meninggal usai ditembak. Jadi tembakan maut yang membuat dia kehilangan nyawa," imbuh Y Pandi. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul BEDA Versi Kronologi Bripda Ignatius Tewas Tertembak, Ayah Ungkap Bukti Rekaman Soal Senior Almarhum

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved