Polisi Dor Polisi

Densus 88 Antiteror Polri Ungkap Kronologi Tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage

Aswin mengatakan saat ini penyidik masih terus bekerja secara intensif guna mengungkap insiden yang menewaskan Bripda Ignatius.

Kolase TribunGayo.com/Tribunnewswiki.com
Densus 88 Antiteror Polri ungkap kronologi tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, di Rusun Polri Cikeas, Bogor. 

Densus 88 Antiteror Polri Ungkap Kronologi Tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage

TRIBUNGAYO.COM - Densus 88 Antiteror Polri mengungkap kronologi kematian tragis Bripda Ignatius Dwi Frisco.

Kasus ini memilukan banyak pihak karena melibatkan aparat kepolisian yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat.

Berikut ini kronologi kejadian yang disampaikan Densus 88 Antiteror Polri.

Semua berawal pada Sabtu (22/7/2023) pukul 22.35 WIB, saat salah satu pelaku bernama Bripda IMS mengajak Bripda A untuk berkunjung ke Rusun Polri Cikeas, Bogor.

Baca juga: Kronologi Tewasnya Bripda Ignatius Diungkap Sang Ayah, 3 Senior Mendadak Datang ke Kamar Anaknya

Ketika tiba di rusun, Bripda IMS sepertinya terpengaruh alkohol.

Ini terungkap dari fakta-fakta yang telah diperoleh penyidik yang menunjukkan bahwa IMS memang telah mengonsumsi alkohol sebelum atau saat peristiwa terjadi.

Sekitar pukul 01.38 WIB, Bripda IMS dan korban, Bripda Ignatius, bersama dua saksi lainnya, Bripda A dan Bripda Y, berkumpul di salah satu kamar di Rusun Polri Cikeas.

Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar, memberikan keterangan kepada para wartawan pada Jumat (28/7/2023) tepatnya pada pukul 01.42 WIB, Bripda IMS tiba-tiba berusaha mengeluarkan senjata api (senpi) milik Bripka IG dari dalam tasnya.

Baca juga: Terkuak! Pemicu Cekcok Bripda Ignatius Sebelum Tewas Tertembak di Rusun Polri Cikeas

Niatnya hanya ingin memperlihatkan senjata tersebut kepada Bripda Ignatius.

Namun, takdir berkata lain. Tanpa disangka, senjata itu meletus dengan sendirinya dan peluru mengenai bagian leher Bripda Ignatius.

Menurut keterangan Kombes Aswin Siregar, pemilik senjata, Bripka IG, tidak berada di tempat saat kejadian tragis tersebut terjadi.

Hal ini menyiratkan bahwa senjata itu mungkin tidak diawasi dengan baik, dan kelalaian tersebut berujung pada kesedihan yang mendalam bagi keluarga korban dan juga rekan-rekannya.

Peristiwa ini telah menimbulkan duka yang mendalam bagi semua pihak yang terlibat.

Kini, kasus ini terus diselidiki lebih lanjut untuk mencari kebenaran dan menentukan apakah ada faktor lain yang berperan dalam peristiwa tragis ini.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved