BPS Aceh Tengah
Sektor Pertanian Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif di Aceh Tengah
Dia berharap agar data pertanian dapat digunakan semaksimal mungkin demi kesejahteraan rakyat, terutama untuk daerah pertanian seperti Aceh Tengah.
Penulis: Nurkhalis | Editor: Khalidin Umar Barat
Laporan Nurkhalis I Aceh Tengah
TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Sensus Pertanian 2023 (ST2023) yang dilaksanakan 1 Juni - 31 Juli 2023 telah berakhir.
"Jika kemarin pemerintah daerah fokus untuk mendukung proses pendataan, kini saatnya untuk berfokus pada pemanfaatan data pertanian itu sendiri," kata Kepala BPS Aceh Tengah, Dr Nuri Rosmika, SST., M.Si kepada TribunGayo.com, Jumat (4/8/2023)
Dia berharap agar data pertanian dapat digunakan semaksimal mungkin demi kesejahteraan rakyat, terutama untuk daerah pertanian seperti Aceh Tengah.
Dikatakan, Aceh Tengah merupakan daerah yang sangat subur, sehingga sektor pertanian menjadi mata pencaharian andalan bagi masyarakat.
Subsektor perkebunan dan hortikulturanya juga sangat mendominasi dan menjadi sentra produksi di Provinsi Aceh.
Katanya, subsektor pertanian tanaman pangan pun tak kalah potensial, demikian juga dengan subsektor perikanan dan subsektor peternakan.
Sehingga keseluruhan potensi subsektor tersebut menjadikan sektor pertanian memiliki kontribusi tertinggi terhadap PDRB Aceh Tengah.
Baca juga: Ini Tiga Influencer Aceh Tengah yang Menginspirasi Lewat Aksi Kemanusiaan di Media Sosial
Baca juga: Hangout Seru di Cafe Dream Hill Villa, Rasakan Sejuknya Udara Pegunungan Aceh Tengah
Tercatat sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB adalah sebesar 45,5 persen pada tahun 2022. Hal ini berarti sektor pertanian merupakan sektor andalan bagi Aceh Tengah untuk berkembang.
Sementara sektor pertanian yang mampu tumbuh sebesar 5,25 persen menjadikan pertumbuhan ekonomi Aceh Tengah tahun 2022 mencapai angka 4,90 persen, ini merupakan tertinggi kedua di Provinsi Aceh setelah pertumbuhan ekonomi Kota Banda Aceh.
Pertumbuhan ekonomi tersebut sekaligus merupakan yang tertinggi selama sembilan tahun terakhir,
Selanjutnya, Sektor pertanian dengan komoditas unggulan kopi dan hortikultura yang diusahakan oleh rakyat menjadikan Aceh Tengah dapat menuju pertumbuhan ekonomi INKLUSIF.
Disebut Inklusif karena pertumbuhan ekonomi tersebut diproduksi oleh rakyat, bukan oleh perusahaan pertanian besar swasta, sehingga pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut dapat dinikmati langsung oleh rakyat sebagai pekebun.
Hal ini merupakan hal yang patut kita banggakan dan sulit untuk dicapai di Negara berkembang dan di daerah lain.
Pertumbuhan ekonomi yang cenderung inklusif ini menjadikan tingkat kemiskinan di Aceh Tengah tergolong cukup baik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.