Berita Viral

Tergoda dengan Biduan Digital, Tak Sadar Sawer Rp252 Miliar Pakai Uang Perusahaan

Terjebak dalam pesona ini, ia tak sadar telah membuat perusahaan tempatnya bekerja mengalami kerugian sebesar Rp252 miliar.

|
Editor: Malikul Saleh
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Terjebak dalam pesona ini, ia tak sadar telah membuat perusahaan tempatnya bekerja mengalami kerugian sebesar Rp252 miliar. 

Tergoda dengan Biduan Digital, tak Sadar Sawer Rp252 Miliar Pakai Uang Perusahaan

TRIBUNGAYO.COM - Sebuah kisah tragis muncul di dunia maya, di mana seorang pria bernama Liu terjebak dalam pesona seorang biduan wanita digital.

Terjebak dalam pesona ini, ia tak sadar telah membuat perusahaan tempatnya bekerja mengalami kerugian sebesar Rp252 miliar.

Kisah ini menjadi peringatan nyata tentang bahaya ketergantungan pada siaran langsung di dunia maya.

Liu, seorang akuntan muda berusia 28 tahun, awalnya adalah seorang pekerja biasa di sebuah perusahaan di China.

Gajinya hanya sekitar 6.000 yuan per bulan, yang setara dengan sekitar Rp12 juta.

Dia memiliki tanggung jawab untuk menghidupi istri dan anaknya dengan penghasilan yang terbatas.

Namun, hidupnya berubah drastis ketika dia pertama kali menemukan seorang biduan wanita digital yang tampil secara langsung di platform online.

Biduan wanita ini memiliki daya tarik yang memikat, dan pesonanya seperti menghipnotis Liu.

Tanpa sadar, Liu mulai menghabiskan banyak waktunya menonton siaran langsung sang biduan.

Setiap tindakan dan kata-katanya memikat hati Liu, hingga membuatnya merasa terhubung secara emosional dengannya.

Ketergantungan Liu terhadap siaran langsung biduan ini tumbuh lebih kuat setiap hari.

Dia mulai memberikan hadiah-hadiah besar kepadanya selama siaran, dan uangnya terus mengalir begitu saja.

Hingga pada suatu titik, Liu telah mengeluarkan jumlah uang yang mencapai Rp252 miliar dalam sekejap.

Yang membuat situasinya semakin buruk adalah kenyataan bahwa uang yang dia keluarkan bukanlah uang pribadinya, melainkan uang perusahaan tempatnya bekerja.

Perusahaan itu menjadi sasaran utama pengeluaran besar-besaran Liu, dan akibatnya, ia menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia maya.

Liu sekarang harus menghadapi konsekuensi dari tindakannya.

Pengeluaran besar-besaran yang dia lakukan telah merugikan perusahaan dan kemungkinan akan berdampak pada pekerjaannya.

Untuk membayar kembali uang sebesar Rp252 miliar, Liu harus bekerja keras selama bertahun-tahun.

Gaji bulanannya yang hanya Rp12 juta akan jauh dari cukup untuk mengganti kerugian tersebut.

Ia memiliki seorang istri dan seorang anak, dan hidupnya tampak biasa-biasa saja. Namun, semuanya berubah ketika dia menemukan seorang gadis idola di internet yang menarik perhatiannya.

Saat menonton siaran langsung gadis tersebut, Liu merasa seolah-olah dia telah menemukan cinta pada pandangan pertama.

Gadis tersebut tidak hanya cantik, tetapi juga memiliki sifat yang baik, dan Liu terpesona olehnya.

Tanpa disadari, ia mulai menghabiskan uang perusahaan untuk memberikan hadiah dalam bentuk "gift" kepada gadis tersebut.

Jumlahnya mencapai 200-300 yuan setiap kali, yang setara dengan lebih dari 400-600 ribu rupiah.

Setiap kali Liu memberikan gift, gadis tersebut dengan ramah mengucapkan terima kasih, membuatnya semakin tergila-gila.

Liu merasa seperti ini adalah cinta pandangan pertama yang mirip dengan saat ia bertemu istrinya.

Namun, Liu tidak menyadari bahwa ketergantungannya pada siaran langsung ini akan berakhir dengan bencana. Pengeluaran uang perusahaan yang tidak terkendali akhirnya terungkap, dan ia dihadapkan pada kasus penggelapan dana perusahaan.

Meskipun dia setiap kali untuk mengakhiri aksinya namun saat dirinya istirahat dari pekerjaan dia mencoba menontonnya sepanjang waktu.

Liu kemudian berpikir untuk bisa bertemu dengan gadis itu setidaknya sekali seumur hidup.

Namun, menurut aturan platform, kamu harus menjadi "Saudara Nomor 1" atau penonton yang memberikan gift terbanyak untuk mendapatkan peluang berkencan dengan wanita cantik ini.

Apalagi mendengar gadis itu berbicara manis dengan "Saudara Nomor 1" saat itu, membuat Liu iri karena perasaannya semakin dalam.

Sebagai akuntan perusahaan Liu sangat dipercaya oleh atasannya.

Karena dia seorang veteran dan bertanggung jawab atas keuangan anak perusahaan, namun untuk bersaing memperebutkan posisi saudara nomor 1, dia mulai menggelapkan uang perusahaan.

Dia awalnya mencuri 20.000 yuan (sekitar Rp42 juta), dengan niat untuk menggantinya nanti.

Namun saat melihat orang lain membayar mahal saat siaran langsung, Liu terus menggelapkan lebih banyak uang.

Seperti orang yang kesurupan, jumlah uang yang dia gelapkan meroket hingga tak terhitung jumlahnya.

Keinginan Liu menjadi "Saudara Nomor 1" akhirnya tercapai.

Dia langsung terbang menemui wanita pujaan hatinya.

Saat berkencan, Liu mempertahankan kepribadiannya sebagai “bos besar” dengan menyewa mobil mewah.

Dia membawanya ke restoran kelas atas, dan membelikan produk-produk bermerek.

Hubungan keduanya pun berkembang menjadi pasangan rahasia.

Faktanya, Liu tidak hanya memamerkan kekayaannya dengan memanjakan gadis itu, tetapi juga membayar wanita lain hingga berkesempatan untuk bertemu dengan mereka juga.

Hal ini menyebabkan gadis itu mempertanyakan sejauh mana Liu mampu menanggung pengeluaran mereka.

Gadis itu mulai bertanya-tanya apakah Liu telah melakukan sesuatu yang ilegal.

Sampai awal tahun lalu Investigasi perusahaan menemukan bahwa sejumlah besar uang hilang dari rekening yang dikelola oleh Liu.

Mengetahui bahwa dia tidak dapat melarikan diri, Liu akhirnya menyerahkan diri kepada polisi.

Dari penyelidikan Badan Keamanan Umum, Liu menggelapkan 120.000.000 yuan (sekitar Rp252 miliar) dari perusahaan, memberikan 90.000.000 yuan (sekitar Rp189 miliar) kepada gadis kesayangannya, dan memberikan sisanya kepada gadis lain, dan sebagian dari uang itu dia belanjakan sendiri.

September lalu Jaksa telah mengajukan tuntutan penggelapan terhadap Liu.

Pengadilan memerintahkan dia untuk membayar kembali uang tersebut.

Pada bulan Mei tahun ini Liu dijatuhi hukuman 14 tahun penjara lagi dan denda 500.000 yuan (sekitar Rp1 miliar).(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved