Sosok Irjen Imam Sugianto yang Pernah Jadi Ajudan SBY Kini Jabat Kapolda Jawa Timur

Setelah menjadi ajudan presiden, Imam Sugianto pun dipercaya menjadi Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2014.

Baca juga: Kapolda Jatim Teddy Minahasa Putra Jauh Lebih Kaya Dari Kapolri, Berikut Rinciannya

Ia pun kembali ditari ke Mabes Polri menempati jabatan Karobinops Sops Polri pada 2015.

Setelah itu, ia kembali ke daerah menjabat Wakapolda Kalimantan Barat pada 2019.

Setahun kemudian, ia kembali ditarik ke Mabes Polri menjadi Asisten Operasi Kapolri pada 2020.

Lantas, ia pun dipercaya menjadi Kapolda Kalimantan Timur pada 2021 dan kini ditunjuk menjadi Kapolda Jawa Timur.

Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi terhadap sejumlah perwira tinggi (pati) Polri.

Rotasi tertuang dalam surat telegram (ST) dengan nomor ST/2360/X/KEP./2023 tertanggal 14 Oktober 2023 yang ditandatangani Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Dedi Prasetyo atas nama Kapolri.

Irjen Dedi Prasetyo membenarkan adanya mutasi tersebut, dan menurutnya itu adalah proses alamiah dalam organisasi.

Ada enam Kapolda yang dirotasi jabatannya.

Di antaranya Kapolda Kalimantan Timur Irjen Imam Sugianto akan menempati jabatan baru sebagai Kapolda Jatim menggantikan Irjen Toni Hermanto yang memasuki pensiun.

Jabatan Kapolda Kaltim yang ditinggalkan Irjen Imam Sugianto akan diisi Irjen Nanang Avianto yang kini menjabat Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng).

Selanjutnya, jabatan Kapolda Kalimantan Tengah akan diisi Irjen Djoko Poerwanto yang kini menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kemudian, posisi Kapolda NTB yang akan diisi Irjen Umar Faroq yang kini menjabat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.

Selain itu, Kapolda Kepulauan Bangka Belitung yang sebelumnya dijabat Irjen Yan Sultra akan digantikan Irjen Tornagogo Sihombing yang kini menjabatan sebagai Wakil Inspektur Pengawasan Umum Polri.

Terakhir ada Kapolda Banten yang kini dijabat Irjen Rudy Heriyanto akan digantikan Brigjen Abdul Karim. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com