Protes Pembongkaran Makam Bersejarah
Tiga Tuntutan Pendemo Pada Pemkab Bener Meriah Terkait Pembongkaran Makam Leluhur Gayo
"Aksi ini murni didasarkan pada kepentingan masyarakat Gayo, bukan kepentingan sepihak dan tidak ada politik disini," ucapnya kepada TribunGayo.com.
Penulis: Bustami | Editor: Mawaddatul Husna
Tiga Tuntutan Pendemo Pada Pemkab Bener Meriah Terkait Pembongkaran Makam Leluhur Gayo
Laporan Bustami | Bener Meriah
TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Puluhan massa tergabung dalam Aliansi Masyarakat Gayo kembali menggeruduk Kantor Bupati Bener Meriah, Rabu (13/12/2023).
Unjuk rasa di depan kantor Bupati Bener ini diketahui merupakan kali kedua dilakukan.
Dan hari ini, Rabu (13/12/2023) mereka datang menggunakan satu unit mobil Pick Up, dengan turut membawa spanduk bertuliskan "Selamatkan Sejarah Gayo, dan Pemda BM Pembohong".
Namun sayangnya, unjuk rasa untuk protes terkait pembongkaran makam bersejarah bagi masyarakat Gayo tersebut berlangsung ricuh.
Baca juga: BREAKING NEWS: Protes Pembongkaran Makam, Puluhan Masyarakat Gayo Geruduk Kantor Bupati Bener Meriah
Ketegangan kedua belah pihak terjadi dipicu oleh massa yang memaksa hendak untuk membakar ban.
Sehingga gesekan dan dorong-mendorong kedua belah pihak tak terhindarkan, bahkan salah satu anggota keamanan sempat terjatuh.
Namun beruntung, ketegangan kedua belah pihak tidak lama setelah itu mulai meredam.
Padahal sebelumnya, pihak keamanan sudah mengingatkan kepada massa, bahwa aksi dilakukan ini tidak ada pembakaran ban
Sabaruddin selaku Koordinator aksi mengatakan, aksi ini untuk menyuarakan kekecewaan terhadap pemerintah Bener Meriah yang dianggap tidak menangani polemik ini dengan serius.
Baca juga: Alfin Hakim Asal Bener Meriah Raih Juara I Kompetisi Konstruksi Bambu Internasional di Guangzhou
Menurutnya, Pj Bupati Bener Meriah seolah abai menanggapi persoalan tersebut, seolah menutup mata terkait polemik yang sedang berlangsung.
"Aksi ini murni didasarkan pada kepentingan masyarakat Gayo, bukan kepentingan sepihak dan tidak ada politik disini," ucapnya kepada TribunGayo.com.
Sementara itu Sabaruddin mengatakan dalam aksi kali ini pihaknya menuntut tiga poin kepada Pemkab Bener Meriah.
1. Pihaknya meminta kepada Pemkab Bener Meriah agar segera melakukan pendaftaran dan penetapan komplek Makam Pang Kilet (Muharramin Bin Yassara) yang terletak di Tanoh Linge atau Serdang sebagai situs cagar budaya Kabupaten Bener Meriah.
Baca juga: Unjuk Rasa Protes Terkait Pembongkaran Makam Bersejarah Sempat Ricuh, Massa Paksa Bakar Ban
2. Meminta Pemkab Bener Meriah dan balai wilayah sungai 1 Sumatera agar dapat memberikan opsi teknis bagaimana agar situs cagar budaya Komplek Makam Pang Kilet tidak terkena dampak elevasi air bendungan.
3. Makam leluhur kami berada di Tanah Linge atau Serdang Kampung Simpur Kecamatan Mesidah Kabupaten Bener Meriah di antaranya Makam Yassara Bin Adam, Makam Murrahim Bin Yassara dan Makam Muhammad Main Bin Murrahim.
Dari ketiga makam tersebut saat ini sudah direlokasi dua makam yaitu (Makam Yassara Bin Adam dan Makam Muhammad Ma'in Bin Murrahim).
"Kami mewakili ahli waris meminta kepada pihak balai wilayah sungai Sumatera I (Bws) harus menunjukkan bukti otentik dokumentasi pada saat digaili, dan dipindahkan dari tempat semula ketempat yang baru," tuturnya.
Amatan TribunGayo.com para unjuk rasa saling bergantian melakukan orasi di depan kantor Bupati Bener Meriah, meraka dengan lantang menyuarakan kekecewaan terhadap Pemkab Bener Meriah.
Sementara dari Pemkab Bener Meriah yang berhadir untuk menyambut para pendemo di antaranya Pj Sekda Bener Meriah, Asisten Administrasi umum Setdakab Bener Meriah.
Kemudian Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Bener Meriah serta MPU Bener Meriah. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.