Berita Aceh

TNI AU Mulai Kerahkan Pesawat Patroli Udara Awasi Kapal Ilegal Pengungsi Rohingya Berlayar ke Aceh

TNI AU mulai mengerahkan pesawat intai untuk patroli udara.Langkah tersebut guna mengawasi pelayaran ilegal pengungsi Rohingnya marak masuk ke Aceh

|
Editor: Rizwan
Kompas.com
TNI AU mengerahkan pesawat intai untuk patroli udara mengawasi pelayaran ilegal pengungsi Rohingnya. Patroli udara itu bersandi “Operasi Udara Mata Elang-23” yang digelar wilayah perairan Aceh. Pesawat Boeing 737 AI-7302 dari Skuadron Udara 5 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, yang dipimpin Mayor Pnb Reza Alkautsar beserta 14 kru lainnya telah melaksanakan patroli udara pada Kamis (14/12/2023) hingga Sabtu (16/12/2023). Misi dengan call sign “Camar 02”.(Dok. Dispenau) 

TRIBUNGAYO.COM - Pengawasan terhadap banyak masuk pengungsi Rohingya secara ilegal ke Aceh dan Indonesia kini mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan.

Bahkan, TNI Angkatan Udara (AU) mulai mengerahkan pesawat intai untuk patroli udara.Langkah tersebut guna mengawasi pelayaran ilegal pengungsi Rohingnya yang kini marak masuk ke Aceh.

Dengan patroli diharapkan dapat ditindak sehingga jumlah Rohingya masuk ilegal ke Aceh terus bertambah.

Apalagi saat ini sudah melebihi 1.600 orang yang mendarat pada sejumlah kabupaten di Aceh.

Melansir Kompas.com, patroli udara TNI AU itu bersandi “Operasi Udara Mata Elang-23” yang digelar wilayah perairan Aceh.

“Jadi kita tugaskan pesawat intai, bergantian untuk membantu mengawasi perairan Aceh,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati saat dikonfirmasi, Senin (18/12/2023).

Baca juga: Rohingya di Aceh 1.684 Orang, Polisi Ungkap Penyeludup juga Terlibat Pelaku Asal Aceh, Sumut & Riau

Baca juga: Mahasiswa & Warga Kembali Demo Pendopo Bupati Tolak Rohingya, Alhudri: Isu Pindah ke Gayo Lues Hoaks

Terbaru, pesawat Casa 212 Skuadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, yang berangkat dari Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, telah melaksanakan patroli udara pada Minggu (17/12/2023).

Misi itu dengan call sign “Walet 12”.

Kemudian, pesawat Boeing 737 AI-7302 dari Skuadron Udara 5 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, yang dipimpin Mayor Pnb Reza Alkautsar beserta 14 kru lainnya telah melaksanakan patroli udara pada Kamis (14/12/2023) hingga Sabtu (16/12/2023).

Misi dengan call sign “Camar 02”.

“Pesawat menjalankan tugasnya melaksanakan pengamatan dan pengintaian di perairan timur Aceh hingga Pulau Sabang dan Pulau Rondo, khususnya gangguan kedaulatan seperti masuknya pengungsi Rohingya dari Myanmar menggunakan moda transportasi kapal laut,” tulis keterangan resmi Dispenau, Senin.

Satreskrim Polresta Banda Aceh menetapkan satu orang etnis Rohingya menjadi tersangka atas dugaan penyelundupan manusia (People Smuggling), Senin (17/12/2023).
Satreskrim Polresta Banda Aceh menetapkan satu orang etnis Rohingya menjadi tersangka atas dugaan penyelundupan manusia (People Smuggling), Senin (17/12/2023). (Serambinews.com)

Baca juga: Polisi Tahan Seorang Warga Rohingya di Aceh, Ini Kasus Menjeratnya, Terancam Penjara 15 Tahun

Baca juga: Video Lagi! 5 Kapal Rohingya Berada di Perairan Pidie, Warga & Polisi Berjaga di Pantai Mantak Tari

Dilengkapi dengan kamera dan radar canggih, pesawat mendeteksi dan merekam aktivitas yang dapat mengancam batas wilayah dan kedaulatan negara.

Kadispenau Agung menyebutkan, operasi udara itu akan terus dilanjutkan.

Namun, untuk jadwal selanjutnya tidak bisa dibeberkan ke publik.

Sebagaimana diketahui, gelombang kedatangan orang Rohingya ke Aceh diwarnai sentimen negatif warganet Indonesia.

Bahkan, narasi kebencian dan hoaks soal Rohingya marak beredar di media sosial.

Sementara itu, Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) mencatat, total pengungsi Rohingya di Aceh sejauh ini mencapai 1.608 jiwa.

Jumlah tersebut termasuk 140 orang yang bertahan dalam satu tahun terakhir.

Baca juga: Liburan Akhir Tahun Tiba, Jelajahi Destinasi Wisata Kekinian Ini di Bener Meriah & Aceh Tengah

Baca juga: Yuk Nikmati Dulu 6 Kuliner Khas Suku Alas di Aceh Tenggara, Sebelum Beranjak ke Wisata Aceh Tengah

Presiden Bahas di Jepang

Melansir Kompas.com, Presiden Joko Widodo mengaku akan membahas persoalan pengungsi Rohingya dalam pertemuan bilateral dengan sejumlah kepala negara di Jepang.

Menurut Jokowi, pengungsi Rohingya menjadi persoalan bagi negara-negara yang didatangi.

"Saya kira sangat relevan untuk dibicarakan karena ini juga bukan hanya masalah ASEAN, tetapi juga masalah negara-negara yang didatangi (pengungsi Rohingya)," ujar Jokowi saat memberi keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (16/12/2023).

Jokowi mengatakan, selain Indonesia, Malaysia pun punya persoalan dengan pengungsi Rohingya.

Terlebih, jumlah pengungsi yang datang ke negara tersebut lebih besar.

"Malaysia memiliki problem yang sama dengan jumlah yang lebih banyak. Kita juga memiliki problem yang sama dengan jumlah yang sekarang juga cukup lumayan banyak," tambah Jokowi.

Adapun Jokowi bertolak menuju ke Tokyo, Jepang, pada hari ini. Dia akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Jepang, KTT Asia Zero Emission Communitity (AZEC), dan bertemu Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved