Pedagang Berjualan di Tepi Jalan Raya, Pasar Lawe Sigala-gala Aceh Tenggara Jadi Macet dan Semrawut 

Laporan Asnawi Luwi | Aceh Tenggara 

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Para pedagang di Pasar Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara tampak berjualan di bahu jalan raya lintas Aceh Tenggara- Medan, Kamis (2/5/2024).

Akibatnya setiap pekan Rabu dan Sabtu menimbulkan kemacetan dan semakin semrawut, karena parkir yang tidak tertib.

Di sisi lain, bagian loss atau lapak berjualan pedagang di pekan Lawe Sigala-gala tampak masih banyak yang kosong.

"Sebenarnya kalau pedagang yang berjualan di tepi jalan raya diatur untuk berjualan di loss, maka tidak ada lagi arus lalulintas yang macet di daerah itu.

Namun, untuk merelokasi pedagang pindah ke lokasi loss saja seperti mereka tak mampu. Padahal, lapak pedagang musiman itu adalah lokasi parkir yang menjadi wewenang pihak Dinas Perhubungan. 

Seharusnya, Dishub dan Disperindagnaker beserta pengelola pasar bisa menertibkan pedagang yang berjualan di jalan Raya tersebut.

Karena kondisi ini cukup mengganggu kendaraan melintas apalagi kalau parkir bisa menjadi macet," kata Bukhari, seorang pengendara yang melintas di daerah itu.

Menurutnya, Pj Bupati Aceh Tenggara, Drs Syakir MSi perlu memanggil pihak dinas terkait beserta pengelola pasar Lawe Sigala-gala agar menertibkan pedagang yang menjajakan dagangannya di jalan raya tersebut.

Dan juga parkir yang tak tertib juga harus ditata kembali sehingga setiap pekan Rabu dan Sabtu tidak lagi menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di daerah itu. (*)

Baca juga: Selama April 2024, Sebanyak 392 Orang di Aceh Tenggara Miliki SIM

Baca juga: 270 PPPK Guru di Aceh Tenggara Terima SK, Ada yang Sudah Honorer Selama 20 Tahun

Baca juga: Jumlah Warga Aceh Tenggara Rekam KTP Elektronik Capai 149.510 Jiwa