Lebaran 2025

Lebaran Idulfitri 2025 Diprediksi Serentak pada 31 Maret, Begini Penjelasan Kakanwil Kemenag Aceh

Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah atau 2025 Masehi dipastikan akan serentak dirayakan pada Senin, 31 Maret 2025.

Editor: Rizwan
Serambinews.com
PENGAMATAN HILAL - Ilustrasi rukyatul hilal menentukan 1 Syawal 1443 H di Aceh Tahun 2022 

“Meski demikian, penetapan 1 Syawal tetap menunggu pengumuman Menteri Agama pada tanggal 29 Maret 2025 pukul 19.00 WIB,” pungkasnya.

Dengan adanya informasi ini, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami mengenai penentuan awal Syawal berdasarkan rukyatul hilal dan berbagai metode ilmiah yang digunakan untuk memastikan ketepatan penentuan tanggal 1 Syawal. 

Penjelasan Terkait Rukyatul Hilal

Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, pemahaman masyarakat mengenai ilmu falak, khususnya mengenai hilal, semakin penting.

Rukyatul hilal atau pengamatan bulan baru merupakan salah satu cara tradisional yang masih digunakan untuk menentukan awal bulan Hijriah, termasuk penentuan Idulfitri.

Namun, dalam praktiknya, pengamatan hilal memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai pergerakan bulan dan matahari.

Rukyatul hilal merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menentukan awal bulan Hijriah, termasuk awal bulan Ramadan dan Syawal.

Rukyatul hilal sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "pengamatan hilal" atau "melihat bulan baru".

Pada prinsipnya, rukyatul hilal dilakukan dengan mengamati bulan pada tanggal 29 bulan Hijriah yang sedang berlangsung, untuk menentukan apakah hilal atau bulan sabit pertama dari bulan baru dapat terlihat di cakrawala.

Proses Rukyatul Hilal: Proses rukyatul hilal diawali pada sore hari, ketika matahari terbenam.

Petugas rukyat atau masyarakat yang melakukan pengamatan akan mencoba untuk melihat hilal dengan menggunakan mata telanjang atau alat bantu seperti teleskop.

Hal ini dilakukan di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan oleh instansi yang berwenang, seperti Kementerian Agama, di seluruh Indonesia, termasuk di Aceh.

Namun, pengamatan hilal ini tidak selalu berhasil.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengamatan, di antaranya kondisi atmosfer, cuaca, dan posisi geografis tempat pengamatan.

Di beberapa wilayah, misalnya, karena kondisi langit yang tertutup awan atau kabut, hilal mungkin tidak dapat terlihat meskipun secara teori sudah berada di atas horizon.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved