Empat Warga Meninggal

Kesedihan Nenek Ungkap Cucunya Tak Pernah Ada Masalah Keluarga

Tragedi berdarah yang menewaskan lima orang dan melukai satu lainnya di Desa Uning Sigurgur, Kecamatan Babul Rahmah, Kabupaten Aceh Tenggara, pada Sen

Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Budi Fatria
Istimewa
Kesedihan Nenek Ungkap Cucunya - Nenek pelaku bersama keluarga korban pembacokan di Desa Uning Sigurgur Kecamatan Babul Rahmah Aceh Tenggara masih berduka cita, Selasa (17/6/2025). Tragedi berdarah yang menewaskan lima orang dan melukai satu lainnya di Desa Uning Sigurgur, Kecamatan Babul Rahmah, Kabupaten Aceh Tenggara, pada Senin (16/6/2025) masih menyisakan duka mendalam dan misteri yang belum terpecahkan. 

Kasus Pembunuhan di Aceh Tenggara, Kesedihan Nenek Ungkap Cucunya Tak Pernah Ada Masalah Keluarga

TRIBUNGAYO.COM, KUTA CANE - Tragedi berdarah yang menewaskan lima orang dan melukai satu lainnya di Desa Uning Sigurgur, Kecamatan Babul Rahmah, Kabupaten Aceh Tenggara, pada Senin (16/6/2025) lalu, masih menyisakan duka mendalam dan misteri yang belum terpecahkan.

Sosok pelaku yang berinisil P disebut-sebut sebagai anggota keluarga dari korban, kini menjadi buronan utama pihak Satrekrim Polres Aceh Tenggara

Tak hanya itu, warga sekitar masih dirundung ketakutan dan enggan beraktivitas seperti biasa, lantaran pelaku hingga kini belum berhasil ditangkap.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Aceh Tenggara Belum Tertangkap, Polisi Buru Hingga ke Hutan

Keluarga dekat pelaku pembunuhan di Aceh Tenggara ini mengaku tidak percaya dengan kejadian mengenaskan tersebut. 

Samidah (70) yang merupakan nenek pelaku terkejut dan tak menyangka cucunya P tega menghabisi nyawa saudaranya sendiri.

Pasalnya, P merupakan cucu dari anak perempuan kandungnya itu secara brutal menghabisi pamannya Nayan (50) dan sepupunya sendiri Elvi (16), Laura (13), Fajri (2), dan Dayat (26).

“Terkejut sekali melihat tersangka tega menghabisi nyawa anak dan 4 cucunya. Tak sanggup saya menceritakan, Pak,” ujar Samidah kepada TribunGayo.com.

Baca juga: Tersangka Pembunuhan 5 Orang di Aceh Tenggara belum Tertangkap, Warga Mulai Ketakutan

Menurutnya, selama ini pelaku yang juga cucunya tersebut tidak pernah menunjukkan tanda-tanda mencurigakan maupun memiliki masalah dengan keluarga. 

Bahkan, pelaku dikenal sebagai pribadi yang jarang berkonflik, hanya sesekali turun dari pedalaman hutan dan singah di rumahnya untuk makan sambil mengisi daya baterai telepon dan senter.

P pelaku pembunuhan di Aceh Tenggara ini tercatat sebagai warga Alur Baning, kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara.

Namun berdasarkan keterangan dari Pj Pengulu Alur Baning, Priska Malau, mengungkapkan bahwa pelaku tidak tinggal di permukiman warga.

Baca juga: Kasus Pembunuhan di Aceh Tenggara, Terungkap Selama Ini Tersangka Menetap di Hutan Belantara

Melainkan jauh di dalam kawasan hutan belantara Kompas, Kecamatan Leuser, yang berbatasan dengan Alur Baning.

Pelaku dan ayahnya tinggal sekitar 4 kilometer dari permukiman warga. 

Mereka tidak memiliki akses listrik PLN dan jarang terlihat berinteraksi dengan masyarakat.

"Tersangka dan ayahnya bukan berdomisili di pemukiman penduduk Desa Alur Baning. Melainkan tinggal di dalam hutan yang disebut-sebut masuk kawasan hutan Kompas.

Kami tidak mengenal pelaku pembunuhan apalagi orangtua, karena bukan tinggal di desa kami," kata Pj Pengulu Alur Baning Priska Malau kepada TribunGayo.com, Rabu (18/6/2025).

Lokasi rumah yang begitu terisolasi serta kurangnya interaksi sosial, dinilai menjadi salah satu faktor mengapa kepribadian pelaku kurang dikenali oleh warga sekitar.

Sementara itu, menurut keterangan penghulu Desa Uning Sigurgur, Ali Amran, mengungkapkan bahwa pelaku berinisial P merupakan putra kelahiran Aceh Tengah. 

Ia bersama ayahnya pindah ke kawasan Pegunungan Kompas, Alur Baning, dan menetap di sana sejak beberapa tahun terakhir.

"Kehidupan keseharian pelaku kurang dipahami masyarakat dan kurang pergaulannya di lingkungan masyarakat. Karena, dia berkebun menanam cabai dan komoditi lainnya di ladangnya bersama ayahnya.

Tak hanya itu, Ali Amran juga menambahkan jika tersangka P dikenal sebagai sosok pendiam.

Ali juga menjelaskan bahwa latar belakang keluarga pelaku cukup kompleks. 

Orangtua pelaku telah bercerai sejak ia masih kecil, dan ia tumbuh besar bersama sang ayah di lingkungan yang terisolasi.

Hingga Kamis (19/6/2025), pihak kepolisian masih melakukan pencarian intensif terhadap pelaku yang kabur usai peristiwa mengerikan tersebut. 

Kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada.

Polisi Lanjutkan Buru Pelaku

Polres Aceh Tenggara terus memburu pelaku, untuk memaksimalkan pengejaran, Polres Aceh Tenggara membentuk tim gabungan yang melibatkan pihak Polsek dalam melakukan pengejaran di dua lokasi.

Kapolres Aceh Tenggara AKBP Yulhendri SH SIK MIK, melalui Kasi Humas AKP J Silalahi, pada Kamis (19/6/2025) mengatakan, pencarian terhadap tersangka kembali dilanjutkan. 

Polsek yang dilibatkan diantaranya Polsek Babul Rahmah, Polsek Lawe Alas, Polsek Semadam, Polsek Bukit Tusam, dan Polsek Babul Makmur.

Kemudian beberapa pihak kepolisian lainnya seperti Satresnarkoba, Satintelkam dan Satreskrim Polres Aceh Tenggara.

Jumlah personil yang langsung dipimpin oleh Kapolres Aceh Tenggara sebanyak 50 orang.

Tim dibagi menjadi dua untuk melakukan pencarian di dua tempat yakni Pegunungan Kompas Kecamatan Leuser dan Alur Baning Kecamatan Babul Rahmah.

Menurut AKP J Silalahi, dalam penyisiran di kawasan hutan personil kepolisian dilengkapi dengan persenjataan guna memberikan perlindungan bagi aparat kepolisian.

AKBP Yulhendri mengimbau kepada pelaku pembunuhan untuk menyerahkan diri dan pihak keluarganya diminta agar menyerahkan tersangka kepada aparat kepolisian terdekat.

(TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved