Harga Kopi

Master Kopi Gayo: Saatnya Kita Menghargai Petani, Bukan Menekannya

Armiyadi menegaskan bahwa petani adalah tulang punggung aroma kopi dan tidak boleh ditekan dalam urusan harga.

Penulis: Romadani | Editor: Sri Widya Rahma
TRIBUNGAYO.COM/ROMADANI
KOPI GAYO - Master Kopi Gayo, Armiyadi saat sedang berada di kebun miliknya, di Desa Atu Gajah, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, Sabtu (22/2/2025). Armiyadi, menyerukan pesan menyentuh tentang pentingnya menghargai para petani. 

Ringkasan Berita:
  • Saat ini harga kopi Gayo berada di kisaran Rp 22.000 hingga Rp 24.000 per kg, bertepatan dengan panen raya di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
  • Armiyadi dikenal sebagai penggerak metode tanam pagar dan pemilik kebun ASA Kopi Gayo.
  • Armiyadi menegaskan bahwa petani adalah tulang punggung aroma kopi dan tidak boleh ditekan dalam urusan harga.
  • Minat anak muda untuk menjadi petani menurun karena profesi ini dianggap tidak mulia.

Laporan Wartawan Tribun Gayo Romadani | Aceh Tengah

TribunGayo.com, TAKENGON - Harga kopi Gayo di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah saat ini tengah melambung tinggi berada dikisaran Rp 22.000 per kilogram (Kg) hingga Rp 24.000 per kg.

Para petani tampak sumringah bahagia karena kenaikan harga terjadi saat panen raya kopi Gayo tiba. 

"Sebelumnya RP 18.000 per kilogram, panen tiba harga juga berpihak pada petani," kata salah satu petani Kopi Gayo di Aceh Tengah, Win Rudi kepada TribunGayo.com, Selasa (11/11/2025).

Baca juga: Harga Kopi Gayo di Aceh Tengah Kembali Naik, Berikut Rinciannya

Master Kopi Gayo: Pentingnya Menghargai Petani Kopi

Di tengah melambungnya harga kopi Gayo di pasaran internasional, seorang Master Kopi Gayo, Armiyadi, menyerukan pesan menyentuh tentang pentingnya menghargai para petani.

Armiyadi adalah sosok petani sekaligus inovator kopi asal Gayo, Aceh Tengah, yang dikenal sebagai penggerak sistem tanam pagar kopi.

Armiyadi bukan sekadar seorang petani, melainkan juga penggerak yang menularkan pengetahuan tentang nilai, cita rasa, dan strategi bisnis global kepada para petani kopi lainnya.

Sebagai pemilik kebun ASA Kopi Gayo, Armiyadi aktif mengadakan pelatihan untuk membentuk petani kopi Gayo yang lebih cerdas, mandiri, dan berdaya saing di pasar internasional.

Menurut Armiyadi, petani menjadi tulang punggung aroma harum setiap cangkir kopi dan menegaskan petani bukanlah pihak yang bisa ditekan seenaknya ketika harga kopi naik-turun.

“Petani itu boleh diinjak, ya? Petani itu boleh diperlakukan semaunya? Salah besar, BRO!,” tegas Armiyadi.

Beli Kopi Gayo Sesuai Kualitas

Ia bercerita bahwa pernah seorang pembeli asal Iran menghubunginya ingin membeli kopi Gayo langsung ke petani dengan harga bersaing.

Menurutnya, hal itu menunjukkan masih banyak pihak yang memandang petani sebagai kelas bawah, bukan mitra sejajar dalam rantai kopi.

“Datang beli kopi dengan mulut manis, tapi begitu bicara harga, langsung menekan. Tolong, jangan punya pikiran seperti ini,” ujarnya.

Armiyadi menekankan, setiap biji kopi Gayo yang harum di cangkir adalah hasil kerja keras dari tangan-tangan petani yang letih namun jujur.

Mereka tetap berjuang menjaga kualitas di tengah berbagai tekanan ekonomi.

Sumber: TribunGayo
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved