Harga Kopi
Harga Kopi di Aceh Tengah Jumat 21 November 2025, Turun Tipis
Harga kopi di wilayah Kabupaten Aceh Tengah kembali mengalami penurunan signifikan dalam tiga hari terakhir.
Penulis: Malikul Saleh | Editor: Sri Widya Rahma
Ringkasan Berita:
- Harga kopi di Kabupaten Aceh Tengah mengalami penurunan signifikan dalam tiga hari terakhir.
- Faktor utama penurunan harga adalah curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah Aceh Tengah.
Laporan Wartawan Tribun Gayo Malikul Saleh | Aceh Tengah
TribunGayo.com, TAKENGON - Harga kopi di wilayah Kabupaten Aceh Tengah kembali mengalami penurunan signifikan dalam tiga hari terakhir.
Pada Jumat (21/11/2025), harga pembelian kopi dari petani ke pengepul kembali turun dan menjadi kabar kurang menggembirakan bagi para petani yang menggantungkan hidup dari komoditas unggulan daerah tersebut.
Baca juga: Laju Harga Kopi Terus Melambung di Bener Meriah, Begini Pandangan Peneliti Kopi
Penurunan harga ini dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang dalam beberapa hari terakhir terus diguyur hujan di sebagian besar kawasan Aceh Tengah.
Kendala cuaca membuat proses panen dan pengeringan kopi terganggu, sehingga berdampak pada kualitas dan kuantitas hasil yang masuk ke pasar.
Salah satu toke kopi di Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah, Gunawan kepada TribunGayo.com pada Jumat (21/11/2025), mengungkapkan bahwa penurunan harga sudah terjadi sejak Rabu lalu dan terus berangsur hingga hari ini.
Ia menyebut perubahan harga turun ini cukup cepat dan terasa bagi para petani.
“Penurunan kopi ini sudah terjadi sejak tiga hari yang lalu.
Pada hari Rabu harga pembelian kopi dari petani ke pengepul masih di angka Rp26.000 per bambu, lalu kemarin Kamis menjadi Rp25.000, dan hari ini turun lagi menjadi Rp24.000 per bambu,” ujar Gunawan.
Baca juga: Harga Kopi di Aceh Tengah Merosot, Ini Faktor yang Mempengaruhi
Cuaca Pengaruhi Harga Kopi
“Penurunan harga kopi ini disebabkan faktor cuaca. Sudah beberapa hari wilayah ini selalu diguyur hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi,” tambah Yusra.
Ia menjelaskan, ketika buah kopi terus-menerus terkena hujan, terjadi pembengkakan pada kulit buah.
Hal ini memang membuat berat timbangan meningkat, namun kualitas biji kopi justru menurun sehingga harga pun ikut terdampak.
Selain itu, proses pengeringan kopi gabah juga sering terhambat saat musim hujan.
Kopi yang biasanya bisa kering dalam satu hari membutuhkan waktu lebih lama, bahkan beberapa hari sehingga berpengaruh pada kelancaran distribusi.
“Kalau musim hujan, proses penjemuran kopi gabah bisa memakan waktu beberapa hari. Ini juga menjadi alasan kenapa harga sering turun,” tutup Yusra. (*)
Baca juga: Panen Raya Tiba, Harga Kopi Gelondong di Bener Meriah Melambung
harga
kopi
Takengon
Aceh Tengah
TribunGayo.com
berita tribun gayo hari ini
berita aceh tengah hari ini
| Laju Harga Kopi Terus Melambung di Bener Meriah, Begini Pandangan Peneliti Kopi |
|
|---|
| Harga Kopi di Aceh Tengah Merosot, Ini Faktor yang Mempengaruhi |
|
|---|
| Di Gayo Lues, Harga Gabah Kopi Gayo Tembus Rp 72.000 Perbambu |
|
|---|
| Panen Raya Tiba, Harga Kopi Gelondong di Bener Meriah Melambung |
|
|---|
| Harga Kopi Gayo Naik Saat Panen Raya, Profesi Petani Mulai Dilirik Anak Muda |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/PETANI-KOPI-GAYO-DI-ACEH-TENGAH.jpg)