Dompet kami tetap kering,” katanya getir namun dengan nada pasrah.
Kini, puluhan tahun kemudian, Ceh M Din berharap sejarah ini tidak terlupakan.
Dan ada upaya untuk mengarsipkan kembali karya-karya besar dari masa lalu tersebut agar bisa dinikmati dan dipelajari oleh generasi penerus.
Mahlil, Ramlah dan M Din termasuk pionir membawa lagu-lagu Didong Gayo masuk dapur rekaman dengan iringan musik.
"Musiknya berirama dangdut, " kata M Din.
Ceh M Din bersama Ceh Mahlil dan Ceh Sukri Gobal baru saja kembali dari Jakarta mengisi Panggung Maestro di Museum Nasional Jakarta, 11-12 Juli 2025.
Panggung Maestro diselenggarakan oleh Yayasan Bali Purnati bekerjasama dengan Kementerian Kebudayaan. (*)
Baca juga: Kabri Wali, Seniman Ceh Didong Gayo Berperan di Film Black Coffee Bersama Aktor Reza Rahadian
Baca juga: Pj Gubernur Aceh Larut dalam Hentakan Didong Gayo di Taman Arboretum Bener Meriah
Baca juga: Lirik Lagu Didong Gayo Kutaok Taok By Kabri Wali