TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi Universitas Syiah Kuala (USK) Simpang Utama 2025, memberikan kontribusi nyata dalam Lomba Memasak bagi keluarga berisiko stunting yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bener Meriah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB).

Acara yang berlangsung di Gedung Olahraga dan Seni (GOS) Kabupaten Bener Meriah pada Rabu (30/7/2025), diikuti oleh peserta dari 10 kecamatan.

Selain mendukung program dari pemkab bener meriah, mahasiswa KKN hadir mendukung kelancaran jalannya acara.

“Mahasiswa KKN hadir sekaligus menyebarkan informasi secara sederhana tentang gizi seimbang serta bagaimana mengolah bahan pangan lokal menjadi hidangan bergizi dan lezat,” ujar salah satu mahasiswa peserta KKN, Rendi Andiska.

Selain ikut mengedukasi secara sederhana, mahasiswa juga mendokumentasikan praktik terbaik dalam pengolahan pangan lokal sebagai bahan evaluasi dan referensi bagi program-program pemberdayaan selanjutnya.

Peran aktif mahasiswa KKN ini sejalan dengan misi USK dalam pengabdian kepada masyarakat serta mendukung pembangunan daerah.

Acara Lomba Memasak

Acara dimulai pukul 10.00 WIB, dengan sambutan dari Wakil Bupati (Wabup) Bener Meriah, Ir H Armia, yang menekankan pentingnya literasi gizi dan potensi kekayaan alam daerah.

“Ini bukan sekadar lomba memasak, tapi sebuah gerakan untuk membentuk keluarga-keluarga yang sadar gizi dan bangga terhadap potensi alamnya,” ungkapnya, disambut tepuk tangan riuh peserta dan tamu undangan.

Sebelum kompetisi dimulai, penampilan tari tradisional dari siswa-siswi SMAN 1 Bukit, membuka acara dengan semarak.

Gerakan penuh makna dan nuansa lokal menghipnotis hadirin, menciptakan suasana hangat penuh kebersamaan.

Bener Meriah tak hanya kaya akan hasil bumi, tetapi juga warisan budaya yang memesona.

Kreativitas Menentukan Rasa dan Gizi

Tantangan dalam lomba ini cukup kompleks, peserta harus menciptakan hidangan bergizi seimbang, lezat, dan memanfaatkan pangan lokal seperti ubi, jagung, ikan depik, sayur, hingga kacang-kacangan.

Penjurian dilakukan secara ketat oleh tim ahli dengan menilai dari berbagai sisi, diantaranya: 

• Teknik memasak
• Estetika penyajian
• Edukasi di balik menu 

Setiap kecamatan menampilkan kreasi terbaik mereka dengan harapan dapat menjadi contoh mudah namun menginspirasi untuk keluarga di rumah.

Para Pemenang

Setelah sesi penjurian yang sarat antusiasme, berikut para juara lomba: