Tak Ada Anggaran, Dinas Pariwisata Bener Meriah Akui Kesulitan Dukung Atlet di Liga 4 dan PORA

“Pada saat Liga 4 bergulir, kami tidak memiliki anggaran apapun untuk mensuport urusan kepemudaan dan keolahragaan.

Secara umum ini efek efisiensi yang dirasakan, bukan hanya Pemkab Bener Meriah, tapi seluruh kabupaten/kota juga merasakan hal yang sama,” tambahnya.

Situasi ini tentu sangat memukul para atlet dan pecinta sepakbola di Bener Meriah.

Mereka kehilangan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan di kompetisi resmi.

Meski begitu, pihak dinas menegaskan bahwa mereka tetap mendukung semangat atlet lokal agar terus berprestasi di berbagai ajang.

“Kami selalu mensupport semangat dan keinginan para atlet untuk bisa bersanding pada semua event.

Namun kondisi membatasi keinginan kita semua untuk maju dalam ajang kompetisi ini.

Kami memohon maaf kepada seluruh rekan-rekan di PSSI Bener Meriah dan adik-adik atlet.

Namun kiranya ini bukan halangan untuk terus berprestasi,” pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Plt Askab PSSI Bener Meriah, Bahtera juga menyampaikan kekecewaannya.

"“Kami sangat prihatin karena tahun ini Bener Meriah kembali tanpa wakil di Liga 4.

Bukan karena minimnya pemain berbakat, tetapi karena memang tidak ada anggaran yang disediakan.

Padahal, sepakbola adalah olahraga rakyat dan kebanggaan daerah.

Tanpa dukungan anggaran, mustahil kita bisa bersaing dengan kabupaten lain,” ungkap Bahtera.

Absennya Bener Meriah di Liga 4 PSSI Aceh 2025 menjadi refleksi penting bahwa pembinaan olahraga membutuhkan perhatian lebih serius.