Seni Gayo
Keberadaan Aksara Gayo Masih Perlu Bukti Ilmiah
Perdebatan mengenai keberadaan aksara Gayo kembali mencuat dalam seminar ilmiah bertema Pendidikan Penguatan Identitas Melalui Aksara dan Bahasa Gayo.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Sri Widya Rahma
Selain baru mendengarnya, ia pun belum pernah melihat bentuk tulisan tersebut secara nyata.
“Terkait aksara Gayo saya kurang paham dan belum pernah melihatnya secara ril. Meski demikian, bukan berarti tidak ada. Ya, secara ilmiah ini harus dibuktikan, dan ini tugas berat bagi kita semua,” ungkap Turham.
Turham, yang juga merupakan pengurus Majelis Pendidikan Kabupaten Bener Meriah, menambahkan bahwa penguatan bahasa Gayo tidak bisa dilakukan tanpa memperkuat literasi dalam bahasa itu sendiri.
“Tidak ada pilihan lain selain menghidupkan literasi bahasa Gayo, baik melalui penggalakkan penulisan dan penerbitan buku, maupun dengan membiasakan komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa ibu,” jelasnya.
Acara ini dipandu oleh Misna R SPd, dan Safga Malada sebagai moderator.
Seminar tersebut menjadi ruang penting bagi para pendidik dan pemerhati budaya Gayo untuk meninjau ulang arah pengembangan identitas lokal berbasis bahasa dan aksara. (*)
Baca juga: Seni Gayo, Wajah Gayo dalam Puisi Indonesia, Diperkenalkan Banyak Seniman
Baca juga: Seni Gayo, Seni Didong dalam Empat Periode, Awal Disebut Didong "Teka-Teki atau Berkal-akalen"
Baca juga: Seni Gayo, Peristiwa Langka, Ceh Kabri Wali Berdidong dalam Bus Trans Jakarta Melawan Singkite
Aksara Gayo
Bukti Ilmiah
Seminar
Salman Yoga
Tradisi Lisan
TribunGayo.com
berita tribun gayo hari ini
| Sanggar Pegayon Hidupkan Kembali Seni Tradisi Gayo Lewat "Donang Banan" dan "Tepok Runcang" |
|
|---|
| Seni Gayo, Wajah Gayo dalam Puisi Indonesia, Diperkenalkan Banyak Seniman |
|
|---|
| Mengenal Beberapa Istilah dalam Seni Didong Gayo, Ada Sare dan Tep Onem |
|
|---|
| Empat Grup Seni Gayo Ini Ternyata Pernah Berdidong Jalu di Gedung MPR/DPR Senayan Jakarta |
|
|---|
| Seni Gayo, Seni Didong dalam Empat Periode, Awal Disebut Didong "Teka-Teki atau Berkal-akalen" |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.