Berita Gayo
Jejak Senyap Rebeb Dihidupkan Kembali Lewat Film Dokumenter BPK Wilayah I Aceh dan Muazin Mudereje
Rebeb, alat musik gesek tradisional Gayo yang hampir punah, dihidupkan kembali lewat film dokumenter.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Sri Widya Rahma
BPK Wilayah I Aceh memandang film ini sebagai langkah awal dari upaya besar menghidupkan alat-alat musik tradisional yang hilang dari ingatan kolektif masyarakat.
Rebeb adalah salah satunya sebuah alat musik yang kini jarang dibuat, apalagi dimainkan.
Melalui dokumentasi yang sistematis dan publikasi yang luas, mereka berharap rebeb kembali mendapat tempat di tengah perkembangan seni modern.
Lebih jauh, Muazin bersama BPK Wilayah I Aceh berharap Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dapat mendorong rebeb sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb).
Penetapan ini akan membuka peluang lebih besar bagi upaya pelestarian, dukungan anggaran, pembinaan perajin, serta regenerasi pemain.
Sebuah langkah penting agar rebeb tidak hanya hidup dalam dokumentasi, tetapi juga dalam kehidupan nyata masyarakat Gayo.
Melalui dokumentasi ini, rebeb telah pulang ke ruang apresiasi. Ia berbicara kembali pelan, jernih, dan menggetarkan mengajak siapa pun yang mendengarnya untuk tidak membiarkan warisan budaya Gayo tenggelam dalam senyap.
Baca juga: Memainkan Alat Musik Rebeb yang Sudah Punah, Muazin Mudereje Tampil Mengagumkan
Muazin Mudereje, Seniman Muda Gayo
Muazin Mudereje adalah seorang seniman muda Gayo yang dikenal sebagai tokoh penting dalam kebangkitan kembali alat musik tradisional rebeb Gayo ini.
Melalui dedikasi, riset lapangan, dan kerja kreatif, Muazin berhasil merekonstruksi bentuk, struktur, dan teknik pembuatan rebeb berdasarkan ingatan para tetua, literatur lama, serta tradisi didong yang masih tersisa.
Muazin Mudereje juga seorang peniup suling dan pembuat alat musik suling bambu. Ia lahir di Kampung Arul Latong, Kecamatan Bies, tahun 1995.
Menyelesaikan pendidikan di FKIP Universitas Syiah Kuala program studi seni pertunjukan pada tahun 2020.
Kemampuannya bermain suling dan menguasai alat musik Gayo, menitis dari ayah dan kakeknya, yang dikenal masyarakat Arul Latong sebagai peniup suling hebat.
Ayahnya, Lukman pernah bermain suling gambus ketika masih bergabung dengan Grup Musik Gambus PGA Aceh Tengah.
Kakeknya (bahasa Gayo, awan), bernama Mude Reje juga seorang pemain suling andal dan terkenal.
Muazin tertarik menciptakan alat musik ‘rebeb’ setelah mendapat informasi bahwa ternyata masyarakat Gayo punya alat musik gesek ‘rebeb’.
| Debit Sungai Kala Tripe Tinggi, Jembatan Rerebe di Tripe Jaya Terancam Ambruk |
|
|---|
| Polres Gayo Lues Gelar Operasi Zebra Seulawah Selama 14 Hari |
|
|---|
| Satlantas Polres Gayo Lues Gencarkan Patroli dan Bagikan Brosur Keselamatan Lalu Lintas |
|
|---|
| HUT ke-33 Musara Gayo Jabodetabek: Rumah Besar Masyarakat Gayo di Perantauan |
|
|---|
| Empat Kecamatan di Gayo Lues Dipimpin Plt, Mantan Camat Diberi Tugas Sebagai Pengawas Pendidikan |
|
|---|
