Aman Dimot Pernah Diusul jadi Pahlawan Nasional, Mantan Bupati Aceh Tengah: Kurang Data Pendukung

Sebelum Belanda menaklukkan Indonesia, Gayo jadi benteng pertahanan terakhirnya (1904).

Pada kurun waktu 1830-1880, orang Gayo juga sudah membekali Kerajaan Raya di Simalungun, Sumatera Utara dengan silat, beladiri, pertahanan, militer, dan ikut berperang membantu Simalungun melawan Belanda. 

Baca juga: Ini 8 Nama Jalan di Jakarta dengan Nama Pahlawan Nasional dari Aceh

“Ada sejumlah nama besar pejuang dari Gayo (Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Lokop/Serbejadi, dan Kalul), seperti Kolonel Muhammad Din, Aman Jata, Said Abdullah Aman Nyerang," kata Yusradi

Selanjutnya, Tengku Ilyas Leube, Abu Bakar Salam, Abu Bakar Aman Dimot, Muhammad Hasan Gayo, Onot Pejebe, Wali Tengku Tapa, Inen Mayak Teri, dan masih banyak lagi.

"Belum lagi, Radio Rimba Raya sebagai penyuara Indonesia masih ada pada saat Agresi Militer Belanda II,” ujar Yusradi.(*)