Berita Aceh Tengah
Pemkab Sudah Usul Aman Nyerang sebagai Pahlawan Nasional dari Aceh Tengah, Ternyata Ini Kendalanya
Bupati sangat memberi perhatian dan memiliki komitmen pengusulan Aman Nyerang sebagai Pahlawan Nasional dari Aceh Tengah
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
Laporan Fikar W.Eda/Jakarta
TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar belum menandatangani peraturan bupati (Perbup) tentang Tim Pengkaji dan Peneliti Gelar Daerah (T2GD) sebagai salah satu tahapan pengusulan Aman Nyerang sebagai pahlawan nasional dari Aceh Tengah.
Hal ini terjadi karena masih terkendala fasilitasi tingkat gubernur.
Sebab untuk mengusulkan seorang pahlawan disayaratkan terlebih dahulu membentuk T2GD di tingkat kabupaten, provinsi dan pusat.
Hal ini disampaikan Rahmad Hidayat, Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Aceh Tengah dalam Bincang Sejarah Sosok Aman Nyerang yang diselenggarakan Pusat Kajian Kebudayaan Gayo secara virtual, Senin (22/8/2022) malam.
"Masih terkendala karena kendala difasilitasi tingkat gubernur," katanya.
Bupati sangat memberi perhatian dan memiliki komitmen pengusulan Aman Nyerang sebagai Pahlawan Nasional dari Aceh Tengah.
Baca juga: Aman Dimot Pernah Diusul jadi Pahlawan Nasional, Mantan Bupati Aceh Tengah: Kurang Data Pendukung
Baca juga: Bincang Sejarah Pejuang dari Gayo, Sosok Aman Nyerang Melawan Kolonial Belanda
"Segera setelah ditandatangani kami akan menindaklanjutinya sesuai dengan mekanisme yang berlaku," kata Rahmad Hidayat.
Ia juga sudah berkonsultasi dengan pejabat di Kementerian Sosial untuk mendapatkan penjelasan dan keterangan lebih rinci mengenai pengajuan pahlawan.
"Saya sudah download semua yang dibutuhkan untuk pengusulan ini," kata Rahmad Hidayat.
Pengusulan nama Aman Nyerang sebagai Pahlawan Nasional sudah diawali pertemuan antara Pemkab Aceh Tengah dengan komunitas pengusul yakni Zulfikar Aman Dio, Ana Kobat dan Ridho pada 2021.
Kemudian ditindaklanjuti dengan seminar tentang Aman Nyerang di Hotel Linge Land Takengon.
Rahmad Hidayat juga menyampaikan, Bupati Aceh Tengah telah pula mengusulkan penabalan nama Aman Nyerang sebagai nama gedung atau nama jalan di Aceh Tengah.
Baca juga: Wisata Aceh Tengah, Tugu Aman Dimot Rekreasi Pusat Kota di Takengon
Baca juga: Sanggar Pegayon Tampilkan Didong Aman dalam "Suara-Suara Merdeka" HUT Kemerdekaan RI
"Tapi ini perlu FGD dulu, sebelum nanti diputuskan yang mana yang akan dipakai, apakah untuk nama gedung atau nama jalan.
Kalau nama gedung, gedung mana yang akan diberi nama dengan Aman Neyarang, begitu juga dengan nama jalan," katanya.
Pembicara lain dalam acara itu sejarawan UIN Syarif Hidayatullah, mewakili keluarga Aman Nyerang, Sertalia dan pemerhati sejarah yang juga pimpinan Kute Dance, Peteriana Kobat.
Bincang Sejarah Aman Nyerang (Salah Satu Pejuang Gayo Melawan Kolonial Belanda, 1902-1922) dialoandunoleh Yusradi Usman al-Gayoni yang juga Ketua Pusat Kajian Kebudayaan Gayo.
Di masa mendatang diharapkan ada pahlawan nasional dari Gayo yang disahkan Pemerintah, mengingat Tanah Gayo juga memiliki sejarah perlawanan panjang terhadap kolonialis Belanda.
Tercatat sampai sekarang, dari delapan Pahlawan Nasional dari Aceh yakn Teuku Muhammad Hasan, Teuku Nyak Arif, Cut Nyak Mutia, Teuku Umar, Cut Nyak Dhien.
Baca juga: Guru Besar Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Prof Dien Madjid, Sejarah Gayo Banyak Belum Terungkap
Baca juga: Mengenal Pacuan Kuda, Tradisi Asal Tanah Gayo yang Wajib Dilakukan pada Hari Kemerdekaan RI
Berikutnya Teungku Chik Ditiro, Sultan Iskandar Muda, dan Laksamana Malahayati) yang sudah ditetapkan Pemerintah Pusat.
Namun belum ada satu pun dari Dataran Tinggi Gayo.
"Padahal, orang Gayo juga ikut berjuang melawan kolonial dan mempertahankan Republik Indonesia.
Bahkan, dimensi perjuangannya luas, tidak sebatas di Gayo dan di pesisir Aceh, tapi sampai ke luar daerah Aceh, sangat heroik, dan cukup merepotkan Belanda," tegas Yusradi.
Setidaknya terdapat sejumlah nama yang bisa dipertimbangkan.
Sebagai pahlawan nasional dari Gayo, yaitu:
Baca juga: Dapat Dana Hibah Kemendikbudristek, Mahasiswa UNIKI Adakan Pengabdian ke Tanah Gayo
Baca juga: Ring MMA Pertarungkan Wandi Gayo dari Aceh dengan Paskalis dari Papua, Reje di Tanah Gayo Siap Hadir
Kolonel Muhammad Din, Aman Jata, Said Abdullah Aman Nyerang, Tengku Ilyas Leube, Abu Bakar Aman Dimot, Onot Pejebe, Wali Tengku Tapa.
Berikutnya Abu Bakar, Inen Mayak Teri, Muhammad Hasan Gayo, dan masih banyak lagi. Belum lagi, peran Radio Rimba Raya sebagai penyuara Indonesia masih ada pada saat Agresi Militer Belanda II. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Bupati-Shabela-Abubakar.jpg)