Berita Nasional

Kisah Polisi yang Sudah 23 Tahun Jadi Tukang Gali Kubur, Sempat Dapat Upah Rp 35.000

“Ini sudah kerjaan dulu, bisa hidup sekarang dari kerja gali kubur, sampai sekarang tidak mau lepas,” ujar Bripka Joko.

KOMPAS TV
Bripka Joko Hadi Aprianto tetap melakoni pekerjaan sampingannya sebagai penggali kubur. 

Niat Kemanusiaan

Dahulu, saat masih SMP, Bripka Joko bercerita, dirinya mendapatkan upah Rp 35.000 dari meng gali kuburan.

Upah itu digunakan untuk membantu orangtuanya.

Namun dari niat semula mencari tambahan penghasilan untuk keluarga kini bergeser.

Baca juga: Tipu Puluhan Wanita, Pria 18 Tahun Dibekuk Polisi, Ini Motifnya

Bripka Joko yang menjadi ketua penggali kubur kini melakukan pekerjaan tersebut karena kemanusiaan.

"Dulu waktu masih sekolah SMP Rp 35.000 upah gali kubur, sekarang saya sering nombok.

Biasanya bagi yang kurang mampu saya gratiskan, tapi anggota tetap saya gaji pakai uang pribadi," kata ayah dari lima orang anak itu.

Kuburkan 14 Jenazah Sehari

Bripka Joko menjelaskan, di pemakaman tersebut ada tim penggali kubur lain selain timnya.

Sehingga pekerjaan memakamkan warga bisa dibagi dua tim.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Ayu Indraswari, Ini Sosoknya

Rata-rata dalam seminggu, timnya bisa menguburkan 8-11 jenazah.

Namun, Bripka Joko mengatakan, paling banyak timnya menguburkan 14 jenazah sehari saat pandemi Covid-19.

"Kalau yang paling banyak pas Covid-19 ada 14 jenazah sehari.

Kalau satu minggu ini kami kuburkan 11 jenazah," ungkap dia.

Dukungan Pimpinan

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved